Apakah kau menulis cerita fiksi?
Siapa yang merusak TKP???!!!!
KELUAR KALIAN SEMUA KECUALI BFN!!!
Teriakannya sangat membuat telingaku terasa mau pecah. Orang seperti Baek Beom membuatku jengkel. Dasar Baek Beom Si Penggerutu!! Semua orang di sini juga bekerja keras. Lagi pula siapa yang menulis cerita fiksi? Aku hanya jaksa yang mengandalkan semua apa yang aku lihat.
Oh iya, aku belum memperkenalkan diri. Halo, namaku Eun Sol yang baru saja lulus dari kuliah jurusan hukum. Menurut Jaksa Utama di Kejaksaaan Seoul Timur, dengan nilai yang sangat tinggi sebenarnya bisa saja aku mendaftarkan diri sebagai Hakim. Tapi... cita-citaku adalah menjadi jaksa keren yang bisa menguak kejahatan busuk.
Sayangnya, perjalanan menjadi jaksa itu berbelit! Apalagi harus menghadapi partner kerja yang berbagai macam, ya... salah satunya itu, seorang dokter yang biasa melakukan otopsi di BFN (Badan Forensik Nasional), Baek Beom. Menyebalkan, tapi menyenangkan. Inilah kisah kami, kerjasama antara BFN dan Kejaksaan.
WARNING! Artikel mengandung spoiler.
- Tayangan: Netflix (link nonton Partners for Justice Season 1)
- Genre Film: Thriller, Mystery, Law, Medical
- Tanggal Rilis: 14 Mei 2018
- Jumlah Episode: 16
- Durasi Per Episode: 1 jam
- Pemain: Jung Jae Young (Baek Beom), Jung Yoo Mi (Eun Sol), Kim Do-Hyun (Oh Man Sang), Lee Yi Kyung (Cha Soo Ho), Park Eun Seok (Kang Hyun), Stephanie Lee (Stella Hwang), Joo Jin Mo (Park Joong Ho), Park Jun Gyu (Kang Dong Shik), Noh Susanna (Han Soo Yeon).
Sinopsis Drama Partners for Justice
Televisi itu terdengar sangat nyaring memberitakan sebuah kasus kriminal. Ada istri seorang pengusaha tewas di rumahnya sendiri. Anehnya, korban itu mengalami luka yang sangat serius. Wajahnya bonyok dengan tanda keunguan, bahkan ujung bibirnya pun robek.
Seluruh badannya pun tampak remuk. Banyak tulang yang patah, seolah ia baru saja dihajar habis-habisan, dipukuli berulang kali sampai menimbulkan bekas tonjokan, tinjuan, dan pukulan yang amat membiru di sekujur tubuhnya. Tentu saja semua langsung mencurigai sang suami, Oh Man Sang.
Setelah menonton berita tadi, Kepala Jaksa Utama sangat sibuk berceloteh di telepon. Tak lama menerima panggilan telepon, seorang jaksa muda nan cantik masuk ke ruangan Kepala Jaksa Utama. Jaksa itu bernama Eun Sol. Saat masuk, ia menorehkan senyuman semangat kepada sang atasan. Kemudian, duduk tepat di hadapan bosnya setelah dipersilakan.
"Kau memilih menjadi Jaksa, kenapa? Padahal nilaimu sangat tinggi dan bisa menjadi hakim. Ku dengar, kau juga menawarkan diri untuk menangani masalah kriminal." Tuan No membuka suara di kantornya sendiri.
"Sejak dulu aku menyukai drama investigasi seperti acara TV Amerika."
Eun Sol menjawabnya dengan nada yang meninggi dan berapi-api. Tentu saja jawabannya membuat sang atasan hanya terkekeh pelan. Namun, semangat yang dikoarkan oleh Eun Sol justru membawanya dengan kasus yang amat serius. Hal ini juga membawanya berhadapan dengan Oh Man Sang.
Eun Sol semakin bersemangat dan sangat yakin untuk bisa memenangkan perkara ini. Apalagi sudah terlihat jelas bahwa istri Oh Man Sang memiliki luka babak belur yang sangat parah. Bahkan, perangai Oh Man Sang pun sangat buruk, dia punya temperamen yang sulit dikendalikan. Eun Sol semakin yakin bahwa kematian istri Oh Man Sang disebabkan oleh pukulan bertubi-tubi dari suaminya sendiri.
Namun, saat pertama kali datang ke TKP, Jaksa muda nan cantik itu sangat terkejut. Wajahnya pucat pasih sampai-sampai ia terjatuh di lantai karena shock melihat keadaan mayat yang parah, lebih parah dari bayangannya. Rasa terkejutnya itu membuat mayat berubah posisi dan tiba-tiba seseorang berteriak...
"APA YANG KAU LAKUKAN?! Kau memegang mayatnya????? KELUAR!! KAU MERUSAK TKP!!"
Dua orang berjubah serba putih itu datang dan langsung menghampiri mayat yang baru saja dipegang oleh Eun Sol. Yang satu berbadan gempal dan satunya berbadan lebih ramping. Nah, orang yang berbadan ramping inilah yang berteriak. Ekspresi wajahnya selalu mengkerut menandakan dia tidak pernah tersenyum secuil pun. Tapi memang begitulah Baek Beom.
Dan asistennya yang berbadan gempal itu sudah terbiasa dengan teriakan sang bos. Kejadian teriak tadi ternyata membuat Eun Sol dan Baek Beom semakin dekat. Awalnya banyak cekcok yang terjadi di antara mereka, karena Baek Beom selalu bilang bahwa Eun Sol hanya menulis fiksi.
Pasalnya, Eun Sol cuma mengandalkan perasaan saja saat mengusut sebuah kasus, contohnya kasus kematian istri Oh Man Sang ini. Eun Sol terlalu yakin dengan feeling-nya tanpa memikirkan bukti yang ada. Padahal, Baek Beom sudah mengatakan bahwa ini mungkin bukanlah pembunuhan, tapi hanya kasus kematian yang tidak disengaja.
Namun, Eun Sol tetap keukeuh bahwa Oh Man Sang bersalah, hingga akhirnya hal itu membawa Eun Sol pada kekalahan. Seperti yang dikatakan oleh seniornya:
"Kasus pertama seorang Jaksa memang selalu kalah."
Tapi, hal ini tentunya tidak membuat Eun Sol ciut dan tetap gigih untuk menjadi seorang jaksa yang layak. Kasus demi kasus ia tangani dengan hati-hati. Ia tidak mau jika nanti kejadian Oh Man Sang terulang lagi.
Baek Beom sebagai partner-nya pun selalu mengingatkan Eun Sol untuk tetap melihat semua bukti yang ada. Dan, Baek Beom akan membantunya lewat jalur otopsi sesuai prosedur dari Badan Forensik Nasional.
Bahkan, Baek Beom juga tidak segan untuk menjelaskan secara rinci soal racun dan istilah kedokteran lainnya dari hasil membedah mayat. Namun... kasus terakhir membuat Kejaksaan Seoul Timur dan BFN geram. Pasalnya, Oh Man Sang kembali membuat ulah dan kali ini dia terbukti menjadi pembunuhnya.
Berkat kejelian dan sikap perfeksionisnya Baek Beom, dia menemukan bukti bahwa mayat wanita yang ditemukan di dalam mobil ternyata memiliki racun tidak biasa. Dan... racun itu diberikan oleh orang suruhan Oh Man Sang. Apa motif Oh Man Sang membunuh wanita itu? Apakah kali ini Oh Man Sang bisa tertangkap?
Kejaksaan Seoul Timur π€ Badan Forensik Nasional
Memang Partners for Justice ini punya judul yang klasik dan literary kerjasama antara pihak Kejaksaan Seoul Timur dengan Badan Forensik Nasional. Alur untuk mengungkapkan kejahatan pun sangat unik, dan jarang ditemukan di drakor pada umumnya.
Ketika ada kejahatan, polisi/detektif yang pertama kali memeriksa TKP. Kemudian, mereka akan memanggil Jaksa sesuai Yuridiksinya. Namun, pihak Kejaksaan tidak bisa mengambil kesimpulan begitu saja, karena mayat korban harus diotopsi dulu untuk menentukan jenis kematian.
Nah, di sini pihak Forensik masuk, karena merekalah yang bertugas untuk menentukan jenis kematian melalui proses otopsi. Terlihat sederhana, tapi sebenarnya tidak begitu. Jika pihak Forensik salah memberikan keputusan final tentang jenis kematian, hal itu akan berdampak dengan putusan dan tuntutan Jaksa pada tersangka.
Bagian itu yang mau ditekankan dalam drama ini. Mereka ingin menunjukkan bahwa proses untuk mengambil keputusan bersalah pada tersangka itu tidak mudah. Berlapis, dan harus teliti. Jika salah, maka bisa saja merusak kehidupan seseorang, iya kan?
Sebenarnya ini duet maut yang klop banget antara Jaksa dan BFN. Seharusnya, mereka bisa bekerjasama, bukan malah bersaing. Namun, hal lain yang ditunjukkan di drakor ini adalah pihak Jaksa dan BFN seperti saling berlomba unjuk gigi siapa yang paling penting peranannya dan siapa yang paling hebat.
Hal ini ditampilkan pada episode 15, tim Kejaksaan Seoul Timur dan tim BFN tidak sengaja bertemu di restoran untuk merayakan kasus Wooseong yang sudah mereka pecahkan. Memang sih... mereka akhirnya duduk dan makan bersama, tapi para atasan dari setiap tim tampak saling menjagokan timnya sendiri dan menjatuhkan tim lainnya. Dan.. yang melakukan ini hanya para atasan saja.
Para pegawainya bersikap biasa saja, dan cenderung tidak peduli. Yang mereka pikirkan adalah kasus sudah selesai dengan baik. Namun yang dipikirkan atasan adalah nama baik organisasinya masing-masing. Ya beginilah persaingannya, seolah para atasan menuntut untuk menyelesaikan kasus hanya demi nama baik organisasi saja. Cukup umum ditemukan dalam kehidupan masyarakat, bukan?
Kasus Berbeda di Setiap Episodenya
Keunikan lain dari Partners for Justice; membawa kasus-kasus berbeda untuk setiap episodenya. Misalnya, di episode pertama ada kasus kematian istri Oh Man Sang. Kemudian di episode berikutnya, kasusnya berganti menjadi rebutan harta warisan yang berujung dengan kasus pembunuhan.
Nah, puncaknya itu pada episode 13 hingga 16. Ini kasus yang menurutku paling menarik karena menyenggol pembunuhan berantai berdasarkan kejadian nyata, yaitu pembunuhan Wooseong. Sebenarnya nggak cuma di drama ini aja yang membawa kasus Wooseong, ada drama Signal yang juga menyenggol pembunuhan Wooseong ini.
Hanya saja Partners for Justice mengemasnya dengan lebih singkat dalam 3 episode. Meski terkesan minim, tapi bikin penonton gemas dan deg-degan melihat tingkah pembunuh yang lihai. Ternyata, pembunuhnya sangat dekat dengan Jaksa dan Kepolisian. Ngeselin!
Dan terakhir di episode 16 hanya membahas masa lalu dari Baek Beom saja, nggak ada kasus lain. Tapi.... di episode 16 ini bakal menyenggol Oh Man Sang lagi dengan tuduhan pembunuhan wanita (mantan tim pengacara Oh Man Sang di episode awal). Setelah itu.... selesai deh dramanya~
Penutup di drama ini sengaja dibuat menggantung. Ceritanya memang belum selesai dan akan dikupas tuntas pada musim kedua. Jadi, memang di season pertama ini hanya pengenalan saja dengan bubuhan berbagai macam kasus unik di setiap episodenya. Nggak ngebosenin, malah bikin penasaran terus! Kasus intinya bakal diungkap di musim kedua, fu fu fu~~
Enjoyable Drama, Komedi di Tengah Kasus Genting
Nggak selamanya drakor ber-genre kriminal selalu serius. Ada momen ketika flowing ceritanya menjadi lebih rileks untuk mencairkan suasana yang sedang tegang. Nah, Partners for Justice juga seperti itu. Setiap episodenya pasti diselingi dengan scene komedi yang membuat penonton bisa 'bernafas' sedikit di tengah gentingnya kasus kriminal.
Contohnya saat Eun Sol sangat kesal dengan Baek Beom yang marah-marah, Eun Sol justru menguyel kedua pipi Baek Beom tanpa permisi. Di situ semua orang terlihat sangat terkejut dengan aksi Eun Sol karena belum pernah ada yang berani menyentuh wajah Baek Beom seperti itu!
Lalu, persaingan antara Detektif Cha dan Jang Sung-Joo untuk mendapatkan hati Stella Hwang juga sangat lucu. Detektif Cha selalu berusaha terlihat keren, tapi di sisi lain Stella ternyata lebih terpesona dengan kehebatan Sung-Joo yang jago meracik minuman alkohol dengan rasio sempurna.
Tentu saja ketiganya menampilkan ekspresi yang berbeda. Detektif Cha ekspresi jengkel yang polos. Sung-Joo hanya memberikan senyuman. Dan, ekspresi Stella selalu excited dengan apapun yang dilakukan Sung-Joo.
Nah, kalau ketiga ekspresi tadi digabung dalam satu frame, itu menghasilkan sebuah adegan yang lucu. Yang satu seperti berharap, namun orang yang diharapkan malah fokus dengan hal lain. Dan, adegan ini membuat aku terhibur dengan sedikit tawaan di tengah keseriusan menonton. Sangat enjoyable.
Jadi kesimpulannya, drama ini punya keunikan tersendiri dengan mengungkapkan kejahatan lewat forensik. Meski belum memunculkan kasus besarnya, namun drama ini memberikan pengenalan yang detail mengenai cara kerja menuntaskan setiap kasus. Jangan kesal dengan ending-nya yang menggantung, karena semuanya akan jelas saat di Season 2~
Keren emang drakor ini, mbaa, tiap episode beda kasus, jadi gk perlu takut ketinggalan cerita.
ReplyDeleteBaca ini kayak berasa nonton langsung filmnya. Reviewnya detail dan keren π
ReplyDeleteJadi ingin nonton. Selalu suka dengan gende seperti ini
ReplyDeleteKayak nonton Sherlock Holmes versi Korea ya. Seru TV series genre gini
ReplyDeleteLengkap sekali kak reviewnya. Berasa ikut mengalami
ReplyDeleteIh, kebetulan suamiku kerja di bidang hukum nih.
ReplyDeleteBisa jadi rekomendasi buat suami nih!
Memang seru yach menonton drama investigasi kayak gini. Ada kriminalnya, detektifnya, apalagi kalau berbumbu romansa hahaha :D Wah, berarti dokter yang bisa melakukan otopsi di BFN termasuk yang istimewa dong ya. Semua kudu keluar TKP tapi dia boleh hehehe. Jadi kepengen nonton deh. TFS.
ReplyDeleteGenre favorit nih. Dulu suka nonton pinocio, dr. Stranger, phantom. Udah lama nih blom ngedrakor lagi.
ReplyDeleteJadi pengen nonton euy, seru kayaknya. Bagusnya ini tiap episode beda kasus ya, jadi nggak harus nyambung2 gitu.
ReplyDeletewah partner for justice ini favoritku. dokter baek bom emang nyebelin banget deh, tapi ya yang dia omongin enggak salah. emang jadi stafnya harus super sabar. suka cara mereka mengungkap misteri kejahatannya juga. ditunggu review season 2-nya juga
ReplyDeleteSeruuuu, berasa nonton serialnya secara langsung. Aku rekomendasikan kakakku ah. Dia suka nonton Drakor di Netflix. Kali aja belum lihat yang ini. Makasih mbak
ReplyDeleteWahh baru mau muncul seasion 2 nya yah. Berarti tiap eps ada kasus yang terpecahkan gitu yah. Penasaran juga sih, tapi kalo banyak adegan pembunuhannya jadi inget move to heaven wkwkk.
ReplyDeleteJadi keinget dulu suka nonton criminal minds kalo ga serial barat yg isinya kurang kebih mirip seperti ini. Jadi penasaran juga nih serial drakornya. Thanks infonya kak...
ReplyDeleteFix masuk list daftar tontonan drakor. Seru nih kayaknya...jd penasaran.
ReplyDeleteEun Sol seperti wanita pada umumnya ya.. lebih banyak pakai perasaan π keren mba, seperti biasa, reviewnya detail
ReplyDeleteKebayang serunya nonton drama yang bikin penasaran di setiap episodenya kayak drakor ini. Pasti nggak rela ya kalo ketinggalan 1 epiode π
ReplyDeleteseru juga ya dramanya kak, dari awal udah bikin tegang dan penasaran
ReplyDeleteperhatianku langsung tertuju pada jaksa yang kalah saat menangani kasus pertama :D jadi pengen tau perjuangan dia buat menangin kasus-kasus selanjutnyaa
ReplyDeleteGenrenya masuk ke thriller berarti ya klo model cerita gini? kesukaanku nih, pengusutan kejahatan dan kasus2 pembunuhan gitu. Selalu penasaran dengan siapa sebenarnya pelakunya.
ReplyDeleteGenre kesukaanku nih mbak. Thriller mengungkap misteri pembunuhan samnil ikutan nebak siapa pelakunya. Seru nih cobain ah nonton
ReplyDeleteAku memang paling suka genre crime, jadi...pasti udah dong nonton ini hehehe....
ReplyDeleteSeru juga ya dramanya kriminal tapi juga ada komedinya jadi penonton nggak terlalu tegang, aku sedang nonton Through the Darkness tentang profiler serial killer gitu
ReplyDeletesuka aku nonton genre detektif gini jadi deg-degan ikut mikir..jadi seru nontonya ya, Mbak...
ReplyDelete