Review dan Sinopsis Insidious: The Red Door, Setan Merah Kembali!

 
review insidious the red door
Josh, kau harus tetap tangguh.

Josh dan Dalton, ayah dan anak, keduanya memiliki kekuatan spesial dimana bisa melakukan astral projection. Apa itu? Sedikit informasi, astral projection adalah kemampuan seseorang yang bisa memisahkan diri dari raganya sendiri. Namun, jiwa mereka malah melayang jauh ke dunia lain atau yang disebut dengan The Further.

Josh dan Dalton, serta seluruh keluarga mereka berdua, sudah mengalami kesialan akibat berkelana ke The Further. Banyak iblis dan setan jahat yang mendambakan tubuh mereka. Intinya, iblis-iblis itu ingin hidup. Tetapi, Josh dan Dalto pernah berhasil melawannya. 

Namun... iblis yang mengganggu keduanya hadir lagi. Pintu merah itu terbuka, tempat dimana si iblis merah bersemayam. Kini, ia ingin mengejar Dalton lagi!

Sinopsis

sinopsis insidious 5

9 tahun kemudian...

Sudah 9 tahun sejak kejadian ayah menyerang kami semua; Ibu, Foster, dan Aku. Aneh, aku bisa merasakan insiden itu. Tapi... aku lupa kejadian apa yang sampai membuat ayah menyerang keluarganya sendiri? Padahal selama ini ayah dikenal sebagai sosok family man. Ia tidak akan membiarkan anak-anaknya kehilangan sosok ayah dalam hidup mereka.

Saat itu usiaku masih 10 tahun. Kalau sekarang, berarti usiaku 19 tahun. Kini saatnya aku mulai kehidupan di perkuliahan. Aku, Dalton Lambert, mengambil jurusan seni di kampus. Awalnya aku merasa excited karena yang mengajar adalah Prof. Armagan, guru favoritku (mungkin).

"Ayo, kalian harus menggali alam bawah sadar agar bisa menghasilkan karya seni yang spektakuler!" Armagan mengucapkan kalimat itu dengan nada tinggi dan penuh tekanan, menunjukkan bahwa ia sangat bersemangat.

"Pejamkan mata kalian. Akan kuhitung mundur. 10... 9... 8... 7... 6... 5..." 

Dalton tetap menutup matanya, menyelami pikirannya sendiri sembari mendengar hitungan mundur dari Armagan.

"4... 3... 2... dan... 1..." BLANK!

Setelah angka 1 terucap, tiba-tiba Dalton merasa harus buru-buru mengambil peralatan gambarnya. Ia langsung menyabet crayon berwarna hitam lekat. Sretttt... crayon itu ia goreskan di atas kanvas, entah apa yang ia gambar dengan hanya menarik garis atas ke bawah dengan crayon di genggamannya.

Dan.. selesai! Itu gambar sebuah pintu. Pintu saja. Aneh, di sekitar pintu itu tidak ada apa-apa. Hanya hitam pekat. Lalu, Dalton terburu-buru masuk ke asrama kamarnya. Ia melanjutkan dan mulai menyempurnakan gambar itu lagi.

Saat sedang asyik menggambar, tiba-tiba.. DDAANGG! Sebuah tangan menyembul dari kanvas. Dengan kuat tangan berkuku tajam itu menakar lengan Dalton hingga menimbulkan bercak darah di kanvasnya.

Namun, saat mengedipkan mata lagi, ternyata tangan itu menghilang. Anehnya lagi si kanvas yang tadinya bolong, sekarang sudah mulus lagi. Tetapi, bercak darah merah di kanvas itu masih ada.

Bukannya membersihkan bercakan darah, justru Dalton menjadikan darah itu sebagai warna untuk menyempurnakan gambarnya. Setelah selesai, kini gambar pintunya terlihat semakin jelas. Itu adalah gambar pintu berwarna merah.

"Aku yakin ada sesuatu yang ingin disampaikan dari sini."

Dalto menceritakan semua kejadian itu pada temannya, Chris. Awalnya Chris tidak percaya dengan cerita itu, sampai ia benar-benar melihatnya sendiri.

"Aku.. juga pernah.. bagaimana menjelaskannya ya? Aku tidur, lalu mimpi. Tapi itu tidak terasa mimpi. Tapi di sana sangat gelap!" 

Bukan hanya kanvas berdarah, ternyata setelah itu Dalton juga pernah mengalami kejadian aneh lainnya.

insidious the red door

"Dalton, sepertinya aku tahu apa yang kau alami." Chris menimpali sembari menunjukkan sebuah video di YouTube. Dalam video tersebut ada dua orang yang menjelaskan tentang Astral Projection. Seseorang yang bisa melakukan hal itu maka artinya ia bisa memasuki dunia lain yang penuh dengan setan.

Namun, jika jiwanya tidak kembali ke raganya maka tubuh mereka akan diambil alih oleh iblis atau setan yang memang ingin hidup di dunia kita. Mengerikan!

Dari video tersebut akhirnya potongan memori Dalton mulai kembali. Ternyata, dulu ia pernah melakukan Astral Projection bersama ayahnya. Bahkan, ia pernah ditangkap dan dikurung dalam ruangan... berpintu merah itu.

Sekarang, iblis itu datang lagi. Ia kembali, dengan keinginan yang sama, yaitu mengambil alih tubuh Dalton. Lalu, ia pun mengingat ayahnya. Ayah yang selama ini dia benci. Ia pikir Josh tidak pernah menganggapnya sebagai anak. Tapi semua salah. Ayahnya berusaha untuk tetap tangguh untuk keluarganya.

Sekali lagi, Dalton dan Josh harus memasuki The Further. Mereka saling menyelamatkan satu sama lain. Raga mereka terpisah, tapi jiwa mereka terjebak di dalam The Further. Apakah mereka bisa selamat lagi dari dunia lain itu? Atau.....

Baca Juga: Review Film Pengabdi Setan 2

Jumpscare Juaranya!

insidious the red door

Meski ini film horor, tapi aku enggak banyak menyaksikan setan seliweran. Justru Insidious 5 ini enggak banyak menampilkan setan-setan. Tapi jangan salah, bukan berarti filmnya enggak serem, justru keseraman film horor ini hadir dengan jumpscare yang benar-benar bikin kaget.

Jujur saja aku tidak bisa memprediksi kapan jumpscare-nya akan muncul. Jumpscare di Insidious 5 ini sangat cerdas menempatkan jumpscare di adegan-adegan tak terduga. Bahkan, yang aku pikir akan ada jumpscare, justru tidak ada sama sekali!

Jadi, kalau kalian tipe orang yang gampang kaget, mungkin Insidious: The Red Door ini bakal sangat melelahkan. Siapkan saja diri kalian, ya!

Sinematografi dan Scoring Sangat Apik

insidious the red door

Aku puas dengan tampilan gambar yang disajikan dalam film Insidious 5 ini. Pihak produksi film sangat jago mengambil sudut pandang gambar yang tidak biasa. Ada sudut pandang luru, terbalik, bahkan sampai kamera dimiringkan pun ada.

Kalau aku boleh bilang, sinematografi di Insidious 5 ini jauh lebih bagus dibanding film-film sebelumnya. Bahkan, pemilihan tone warnanya pun bagus. Dia memberikan nuansa gelap, tapi masih bisa terlihat jelas oleh penonton, jadi kita enggak akan merasa blind atau menebak-nebak adegan yang terjadi.

Dan, yang paling aku suka adalah sinematografi saat mereka di The Further. Saat masuk ke dunia itu, kita bisa merasakan kengeriannya. Warna biru gelap dengan asap mengepul dimana-mana seolah The Further memang dunia lain yang sangat kelam.

Bahkan, scoring saat di dalam The Further ini lebih cenderung hening. Nah, bagusnya scoring menegangkan bakal muncul kalau jumpscare mulai datang!

Oh iya, ngomongin soal scoring, pengalaman nonton Insidious ini lebih asyik di bioskop atau nonton pakai headset tertutup. Soalnya, kengerian dari Insidious 5 juga hadir dari suaranya yang bikin aku tutup kuping. Enggak mengganggu, hanya saja merasa... seram!

Baca Juga: Review Film Kembang Api

Bukan Film Terbaik

insidious the red door

Ya, walaupun sinematografi, jumpscare, dan scoring-nya bagus, sayangnya film ini menurutku bukan tipe film yang layak ditonton dua kali. Alias cukup membosankan. Bisa dibilang aku sedikit kecewa, tapi aku sudah menduga bahwa Insidious 5 ini akan terasa boring dan monoton.

Cerita Insidious 5 ini seperti mengulang kisah yang pertama dan kedua. Tidak ada hal baru yang ditawarkan oleh film ini. Ceritanya terlalu lurus dan mudah ditebak. Bahkan, kita tidak akan kaget sedikit pun dengan plotwist yang disajikan. 

Rasanya hanya seperti nostalgia mengingat cerita Insidious 1 dan Insidious 2 saja. Meski ada karakter-karakter lama, tapi kita hanya bisa puas dengan melihat Josh dan Dalton saja. Jangan harap ada ghostbuster seperti di film pertama dan keduanya, mereka hanya numpang lewat sekilas. Itu pun hanya  muncul di YouTube.

Lalu, karakter Carl yang dulu pernah membantu Josh dan Dalton melupakan The Further juga hanya muncul di adegan awal. Cuma beberapa menit saja. Aku pikir, dia bakal ngebantu keluarga Josh lagi. Ternyata, setelah kemunculannya di detik awal film, dia enggak muncul lagi.

Jadi, buat apa memunculkan karakter Carl? Hal ini juga terjadi ketika di adegan penutup ada karakter Elise yang muncul di hadapan Josh. Dia hanya mengatakan..

"Josh kau harus tangguh."

Apa maksudnya? Jujur saja, aku enggak mengerti esensi memunculkan karakter lama tapi hanya beberapa detik saja. Bahkan, mereka tidak mempengaruhi jalan ceritanya. Jadi, menurutku sepertinya sia-sia saja. Ada yang sependapat?

Secara garis besar, Insidious 5 ini film yang so-so, enggak bagus tapi juga enggak buruk-buruk amat. Yang paling bikin kecewa, jelas ceritanya. Terasa boring dan seperti kehabisan ide. Memang benar Insidious sepertinya tamat di kedua saja, tidak perlu ada film Insidious lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

Urutan Member NCT Dream Tertua Hingga Termuda, Siapa Biasmu?

Urutan Member NCT Keseluruhan dari yang Tertua hingga Termuda

Pengalaman Mengunjungi KWANGYA di Jakarta - Lotte Avenue Kuningan, Check!