Review & Sinopsis Under the Queen's Umbrella, Payung yang Selalu Melindungi Pangeran
Asalkan kau puas dengan dirimu, artinya kau menjalani hidup dengan baik meski tidak sempurna.
Ini kisah seorang ratu yang berusaha untuk melindungi orang-orang di sekitarnya dari hal-hal yang membahayakan. Utamanya, melindungi ke lima anaknya. Meski menyandang gelar sebagai ratu, ia sebenarnya hanya seorang ibu pada umumnya.
Khawatir, jika anak-anaknya terancam. Khawatir, jika anak-anaknya berada dalam bahaya. Khawatir, jika anak-anaknya merasa kecewa terhadap dirinya. Seperti pepatah bilang, tidak ada yang namanya hidup sempurna. Yang terpenting adalah, kau menjalankan hidup dengan baik.
Inilah kisah ratu Im Hwa Ryeong dengan usahanya dalam melindungi anak, takhta, dan semua yang ada di istana demi mendapatkan keadilan.
WARNING! Artikel mengandung spoiler.
- Tayangan: Netflix
- Genre Film: Historical, Politik
- Tanggal Rilis: Oktober 2022
- Durasi: 1 jam 10 menit per-episode
- Jumlah Episode: 16 Episode
- Pemain: Kim Hye Soo (Ratu Im Hwa Ryeong), Kim Hae Sook (Ibu Suri), Choi Won Young (Raja Lee Ho), Moon Sang Min (Pangeran Seongnam), Chani (Pangeran Ui Sung)
Sinopsis Drama Under Queen's Umbrella
Ibu, seseorang yang meninggalkanku sejak bayi. Entah kenapa aku dititipkan begitu saja pada orang lain. Untungnya, kakakku adalah seseorang yang sangat penyayang. Sejak kecil, aku selalu diajak main olehnya. Padahal ia tinggal di istana, dan aku hanya tinggal di rumah seadanya.
Tetapi, hal itu bukan penghalang untuk kakak menemaniku bermain sepanjang hari. Justru kita berdua pernah kok dihajar habis-habisan oleh anak lain di desa. Sejak saat itulah, aku dan kakak berjanji untuk berlatih bela diri demi bisa melawan balik mereka yang sudah membuat pelipisku mengucurkan darah.
Itu hanya ingatan saja teman-teman. Cerita kami sesungguhnya dimulai saat aku memasuki usia 20 tahun-an. Kini aku sudah tinggal di istana sebagai pangeran. Iya, pangeran. Soalnya, aku adalah anak kandung sah dari Raja dan Ratu. Dan yang paling membanggakan, kakakku sekarang menjadi putra mahkota.
Ia sengaja dipersiapkan untuk menjadi penerus ayah di masa depan. Tapi.. semua rencana itu buyar seketika. Tiba-tiba saja kakakku sakit parah. Tabib Kwon bilang, kakakku ini kekurangan darah. Bahkan, jika ia terluka setitik pun maka darah akan terus mengalir tanpa tahu kapan ia harus berhenti.
Inilah awal mulanya yang membuat ibu begitu cerewet dan menekan putranya yang lain untuk terus belajar tentang kerajaan serta negara.....
"MULAI HARI INI KALIAN HARUS RAJIN BELAJAR DAN LEBIH DISIPLIN! TERUTAMA KAU SEONGNAM!"
Teriakan ibu begitu memekakan telingaku. Aku bisa dengar saat ia memanggil namaku - 'Seongnam' - ada penekanan yang berbeda.
"KAU INI, DATANG KE JONGHAK PALING TERLAMBAT!"
Perlu kalian tahu, Jonghak itu semacam kelas khusus untuk para pangeran. Pokoknya, kegiatan belajar yang membosankan dan tidak penting.
"INI BUKAN PERTAMA KALINYA KAU DATANG TERLAMBAT, SEONGNAM."
Astaga, ibu masih saja berteriak-teriak di depan tiga adikku lainnya. Lihatlah, mata ibu seperti mau copot dari sangkarnya. Melototnya terlalu lebar. Tapi, aku bisa apa selain diam dan manggut-manggut?
"Tentu saja, kau harapan ibu satu-satunya Gye Sung."
Kini ibu sudah berhenti melemparkan tatapan nyalangnya padaku. Ya wajar saja, dia sedang bicara pada Gye Sung. Hanya dia satu-satunya anak ibu yang paling penurut. Begitulah kira-kira..
"Mulai hari ini kalian harus belajar lebih ekstra!"
Ibu berbicara final. Sesungguhnya, aku sangat bingung kenapa ibu sampai memaksa kami untuk belajar? Kan, sudah ada hyung yang pasti akan menjadi penerus ayah?
Ternyata pertanyaan itu terjawab. Kini aku mengerti alasan ibu begitu semakin cerewet dan memaksa kami untuk lebih dewasa, rajin belajar, dan disiplin. Semuanya bermula dari penyakit hyung. Putra mahkota yang terbaring di atas kasur, lemah tak berdaya dengan wajah putih pucat seperti vampir, adalah alasannya.
Kedudukan hyung sebagai putra mahkota terancam digeser. Jika kedudukan itu diambil alih oleh pangeran di luar anak kandung ibu maka kemungkinan besar posisi ibu sebagai Ratu pun akan tersingkirkan. Mungkin kalian berpikir, toh hanya tersingkir dari status kerajaan?
Oh tentu tidak se-simpel itu kawan! Ketika pangeran dari selir raja yang naik takhta maka nyawa kami sebagai anak-anak sah ratu dan raja akan terancam. Sebab, mereka mungkin akan merasa terancam dengan kehadiran kami yang bisa merebut takhta kapan saja.
Aku mengada-ngada? Tentu tidak. Hal ini pernah terjadi di masa jabatan raja sebelumnya, alias jabatan mendiang kakekku. Asal kalian tahu, ayahku yang seorang raja adalah anak dari selir. Dan... ada misteri yang tak masuk akal di balik jubah emas raja milik ayahku.
Ada cerita tersembunyi. Ada sejarah yang terkubur. Ada rahasia yang ditutup rapat. Semuanya saling terhubung antara penyakit yang diderita Putra Mahkota saat ini (kakakku) dan takhta ayahku (Sang Raja).
Semua masalah ini semakin membengkak tatkala kakak berhenti menghembuskan nafasnya. Ibu adalah satu-satunya orang yang terlihat sangat amat terpukul. Aku, adik-adikku, dan ayahku juga sama terpukul, tapi ibu lebih parah.
"Posisi Putra Mahkota kosong. Kita harus memilih Putra Mahkota baru. Tapi, anak dari ratu tidak masuk kualifikasi. Mereka terlalu urakan."
Begitu kata nenekku yang menyandang status sebagai Ibu Suri. Nenek sangat membenci semua pangeran yang lahir dari rahim ibukku. Entah apa alasannya, aku pun sulit mengerti. Semakin aku mencari jawaban, aku semakin paham ternyata nenek bukanlah orang yang akan melindungiku.
Sebaliknya, ia sengaja ingin menyingkirkanku agar tidak ikut dalam kompetisi pemilihan Putra Mahkota. Berkali-kali aku dikalahkan, difitnah, dan dicaci olehnya, tapi ibu selalu melindungiku.
Sekarang, aku paham alasan ibu ingin kami - anak-anaknya - untuk tetap belajar dengan giat. Untuk terus disiplin. Untuk terus kuat dan tegar. Ia hanya ingin melindungi kami. Melindungi anak-anaknya di bawah 'payungnya' dengan caranya sendiri.
Ibu, maaf selama ini aku hanya menyusahkan. Aku akan melindungi ibu dan adik-adikku. Aku akan mengungkap semua misteri di keluarga kerajaan ini. Aku akan lebih disiplin dan rajin demi mendapatkan gelar Putra Mahkota. Demi ibu.
Ini Tentang Ibu dan Perempuan Kuat
Dibandingkan intrik politiknya, justru drama ini mau memperlihatkan sosok ibu yang begitu tangguh demi melindungi anak-anaknya. Memang betul, Under the Queen's Umbrella ini ada banyak masalah politik di dalamnya. Bahkan, intrik politiknya bikin kesal penonton.
Tetapi, kalau ditilik lebih dalam lagi, sebenarnya semua akan menyorot pada sosok ibu dan perempuan kuat. Oke, kita bahas satu persatu. Pertama, dari sosok ratu ini di episode awal memperlihatkan dirinya yang masih agak naif. Percaya bahwa sang mertua tidak akan tega berbuat jahat.
Namun, ketika ia tahu bahwa Ibu Suri punya banyak rencana jahat dan mampu membunuh orang, ratu langsung bergerak gesit. Ia dengan cerdas menyusun strategi secara dadakan. Bahkan, semua rencananya berhasil!
Sedangkan raja lebih banyak diam. Ia justru malah terlihat planga plongo, bingung dan merasa tertekan. Meskipun pada akhirnya, raja bertindak tegas. Tapi ketegasan raja membutuhkan waktu yang cukup lama. Tidak seperti ratu yang gerak gesit sat set sat set.
Tadi itu sudah jelas menunjukkan bahwa wanita punya kekuatan yang mungkin banyak diremehkan. Apalagi kekuatan dari sosok ibu yang merasa khawatir dengan keselamatan anaknya. Pastilah ia akan beradaptasi dengan cepat untuk bisa melindungi semuanya.
Contoh kedua datang dari karakter Ibu Suri. Ia memang penjahat utama dalam drama ini. Tetapi, jangan hanya melihat dari sisi jahatnya. Coba telisik bagaimana ia, seorang perempuan, bisa menggerakan banyak pria untuk tunduk padanya.
Di episode awal sampai akhir, pasti ada saja pria yang tunduk dan nurut pada Ibu Suri. Misalnya, raja yang segan untuk menegur ibunya ketika bersalah. Serta, para jajaran menteri yang isinya pria pun tunduk dan nurut pada perintah Ibu Suri, seolah ia lah yang berhak menentukan semuanya.
Keren sih menurutku, walaupun caranya salah. Tetap saja, she rules the palace! Jadi, benar-benar penggambaran dua sosok ibu yang ingin melindungi anaknya, tapi dengan cara berbeda. Dan, keduanya sama-sama wanita kuat.
Seru di Awal, Bosan di Pertengahan, Memuaskan di Bagian Akhir
Apakah drama ini worth untuk ditonton? Tentu saja. Aku beri sedikit gambaran alurnya. Di awal, penonton akan diperkenalkan oleh setiap karakternya. Dan pastinya, karakter utama dimunculkan lebih awal, seperti Ratu, Ibu Suri, Pangeran Seongnam, serta Raja.
Kita bakal merasa terhibur dengan sosok para anak Ratu yang membangkang dan ada saja tingkahnya yang bikin Ratu pusing. Tapi, kita juga diberikan gambaran pangeran lainnya, anak selir raja, yang punya karakter berbeda.
Ada anak selir yang sangat berambisi untuk menyingkirkan pangeran dari Ratu, ada yang santai saja, ada yang berteman baik, bahkan ada juga yang ingin bersaing secara sehat. Mungkin yang jarang nonton drakor bakal merasa kebingungan mengingat nama serta wajahnya, karena bakal merasa 'kok semuanya mirip, ya?'
Tips dariku, cukup ingat Ratu, Ibu Suri, dan Pangeran Seongnam saja. Sisanya hanya pelengkap kok meski agak berhubungan dengan cerita utamanya.
Dan dalam babak awal drama ini juga bakal diperlihatkan perselisihan antara ratu dan ibu suri. Jadi, di awal-awal episode, penonton sudah menangkap siapa peran antagonis dan protagonisnya. Pengenalan yang cukup rapi dan seru.
Sayangnya, di pertengahan drama entah mengapa aku merasa drama ini membosankan. Mungkin bagiku membosankan karena Putra Mahkota yang baru sudah terpilih di tengah-tengah episode. Bahkan, sampai bisa menyaksikan Putra Mahkota yang baru menikah dengan seorang wanita.
Keseruan pun semakin berkurang karena intesitas persaingan dan sikut-sikutan pun sudah selesai. Bahkan, sang villain utama sudah seperti kehilangan taringnya untuk melawan ratu. Ratu semakin overpower menghadapi semua villain. Itulah hal yang membuat drama ini begitu membosankan di pertengahan.
Padahal, saat putra mahkota terpilih baru sampai episode 11. Masih ada sisa 5 episode lagi, dan itu masih panjang. Tapi mungkin sebenarnya drama ini ingin menekankan pada misteri di balik kematian Putra Mahkota terdahulu dan membongkar kebusukan Ibu Suri.
Meski begitu, ada kepuasaan tersendiri saat menginjak episode terakhir. Semua yang jahat mendapatkan balasan yang setimpal. Dan, tentu saja orang baik juga akan mendapatkan balasan yang sesuai. Pokoknya memuaskan! Semua kembali dalam keadaan normal. Tidak akan kuceritakan, lebih asyik nonton sendiri deh~
Kim Hye Soo dan Chani Menarik Perhatianku
Semua akting di drama ini bagus! Jempolan semua pokoknya! Tapi favoritku adalah Kim Hye Soo dan Chani. Kalau pernah nonton drama Signal, Hyena, dan Juvenile Justice, pasti sudah tidak asing dengan Kim Hye Soo.
Beliau ini memang punya sepak terjang dan jam terbang yang tinggi dalam dunia entertainment. Tidak berlebihan kalau ia mendapatkan pujian yang besar untuk aktingnya sebagai Ratu. Bahkan, ia memang sudah sangat berpengalaman berperan sebagai sosok wanita kuat dan mandiri. Ya, kalau istilah sekarang sih Independent Woman.
Baca Juga: Review Drama Signal
Tapi, yang paling bikin aku pangling selain Kim Hye Soo adalah Chani. Dibandingkan Kim Hye Soo, tentu Chani masih termasuk aktor junior. Chani di sini berperan sebagai Pangeran Ui Sung. Pangeran jahat yang ingin menyingkirkan Seongnam dengan cara-cara kotor.
Ini seperti bukan Chani banget. Soalnya, sebelum drama ini, Chani sangat terkenal sebagai karakter anak baik, penurut, dan pintar di drama SKY Castle. Jadi, melihat Chani berperan sebagai salah satu tokoh antagonis di sini cukup bikin aku kaget.
Kaget, karena dia bisa membuat mimik wajah yang nyebelin banget! Bahkan, deru nafasnya saat ia kesal dan merasa iri dengan Seongnam itu terasa banget sehingga aku pun dibuat kesal dengan sosok Ui Sung. Good job Chani! Kemampuan aktingnya semakin lama semakin seperti aktor senior!
Begitulah ulasan dari sudut pandangku terhadap drama Under the Queen's Umbrella. Overall, drama ini memang sangat seru dan entertaining. Sebenarnya ini bukan drama yang mengajak penonton untuk berpikir keras, namun bikin penonton kesal dan penasaran.
Menurutku sih vibes ceritanya lebih mirip Penthouse, tapi tidak terlalu 'ngedrama' dan masih masuk akal jika dibanding Penthouse. Selain Penthouse, drama ini juga bikin de javu dengan drama SKY Castle karena ada beberapa kemiripan, salah satunya adalah ambisi orang tua untuk menjadikan anaknya sebagai Top 1 di sekolah.
Nah, kalau soal sinematografi enggak perlu dipertanyakan lagi. Bagus, dinamis, dan proporsional! Meski bukan drama yang mengedepankan estetika, tapi ia punya tampilan visual yang memanjakan mata. Pun begitu dengan skoring dan backsound yang terasa pas di setiap kejadian.
Banyak kelebihan, namun tentunya ini bukan drama sempurna. Masih ada sedikit lubang, salah satunya alur cerita bagian pertengahan episode yang terasa agak hambar sehingga membuatku sedikit bosan. Selain itu, plotwist yang tersaji juga tidak terlalu mengejutkan. Cukup mudah ditebak.
Namun, kekurangannya tadi tidak mengurangi esensi keseruan dari seluruh cerita yang tersaji. Bagaimana, apakah sekarang kamu mau nonton dramanya?
Aku baru nonton ini 2 episode kalo nggak salah. Terus berhenti karena bosan π€£ tapi banyak yg bilang bagus sih ya. Belakangan lagi suka nonton drama detektif sama jaksa soalnya. Kyknya ntar kalo drama yg aku tonton kelar dan butuh selingan, aku ntn ini sih hehe π kepo sama si ratu yg banyak sliweran di medsos
ReplyDeleteDrama ini hits juga ya diomongin di Twitter, hanya belum tergerak nonton tapi akting sang Ratunya ciamik banget yaa banyak yang puji...
ReplyDeleteOh ini ya yang ramai dibicarakan di Twitter, aktingku keren 2 ya. Tapi kapan ya bisa nonton film begini, sepertinya sih menarik review keren sihh..
ReplyDeleteWah sangat keren ceritanya, sangat menginspirasi.
ReplyDeleteSebagai seorang ibu yang mekindungi anak-anaknya. Trrima kasih reviewnya mbak.
Baca reviewnya seru kayaknya, Mbak. Bikin penasaran kalo dramanya berbau kerjaan yang sikut-sikutan jabatan gini. Hehe. Aku share yaa, Mbak
ReplyDeleteHampir bisa dihitung jari jumlah drama korea dengan genre seperti ini yang sukses saya selesaikan sampai kata tamat, Mba :) Saya langsung suka dengan drama ini kayaknya, lo, Mba. Apalagi bahas tentang keluarga.
ReplyDeletepelik juga dramanya ya, Mba. tapi drama seperti ini lebih ada valuenya, ada topik real yang diangkat.
ReplyDeleteKeren ya Korea bisa bawa budaya dan sejarah budayanya jadi drama yang dikemas menarik.
ReplyDelete