Aku tak menunggu talinya hangus terbakar.
Aku ingin menunjukkan, bahwa...
tidak ada tali yang tidak bisa diputuskan
Tatapan itu... tatapan lurus dengan bola mata yang membelalak marah. Semua orang berbaju serba putih bisa merasakan kebencian yang mencokol hanya dengan dua bola mata yang menatap tanpa bergetar sedikit pun.
Orang berjubah hitam lengkap dengan kalung ukiran bebatuan dari kayu itu hanya bisa menggertakan kedua langit-langit mulutnya. Kedua tangannya mengepal kuat sampai bergetar. Menahan diri untuk tidak melayangkan bogeman mentah pada wanita di hadapannya.
Aku... si wanita bergaun putih, berhadapan dengan Jung Young Seob. Konyol sekali dia ini. Jubah hitamnya, rambut gimbalnya, jenggot lebatnya, semua penampilannya membuatku jijik dan marah. Tidak ada hal yang lebih gila lagi saat dia mendeklarasikan sebagai Master. Seorang kaki tangan untuk Sang Guru Agung.
Dasar, semua orang berpakaian putih ini aneh! Terus saja menganggap Guru adalah sosok yang hebat. Peramal masa depan. Seolah paham perasaan kalian. Dia hanya manusia biasa yang bodoh. Dia memanfaatkan kalian. SADAR!!!
WARNING! Artikel mengandung spoiler.
- Tayangan: Netflix (link nonton Hometown)
- Genre Film: Thriller, Mystery, Horror
- Tanggal Rilis: September 2021
- Jumlah Episode: 12
- Durasi Per Episode: 1 jam
- Pemain: Yoo Jae Myung (Choi Hyung In), Han Ye Ri (Jo Jung Hyun), Uhm Tae Goo (Jo Kyung Ho), Kim Sae Byeok (Im Se Yoon), Choi Kwang Il (Im In Gwan), Lee Re (Jo Jae Young), Lee Hae Woon (Jung Young Seob)
Sinopsis Hometown
Hidup keluarga kami...terkutuk. Sejak bajingan itu melakukan pemboman di stasiun, keluarga kami harus pindah dari kota Saju. Bertahun-tahun kami menetap di kota lain. Namun, pada akhirnya kami kembali ke Saju demi permintaan ponakanku yang manis dan cantik, Jae Young.
Hari itu cuaca sedang bersedih. Langit menggelap. Awan hitam menyelimuti seluruh atap bangunan di kota Saju. Air hujan turun dengan sangat deras. Sebagai bibi yang sangat peduli pada Jae Young, tak sedikitpun aku berdiam diri. Aku, Jung Hyun, tetap menjemputnya di sekolah.
Dengan scooter pengantar makanan sederhana, aku tetap menjemputnya meski harus rela basah-basahan walau sudah diselimutin jas hujan. Tap... tap... tap.. suara becek saat berjalan menuju scooter tidak bisa dihindarkan. Broommm... Suara khas mesin scooter tua tidak berubah.
"Omong-omong ada yang aneh tentang kaset tadi."
"Apanya?"
"Coba pikirnkanlah, Jae Young. Entah siapa pengirimnya, tapi kaset itu tiba-tiba muncul di sekolah. Dia pasti seorang informan."
"Hmm... entahlah."
"Dengerin aku! Kalau kaset ini benar-benar berisi tentang ujian sekolah, berarti kita bisa mengungkap rahasia di bimbel itu!"
Jae Young hanya terkekeh pelan mendengar temannya selalu mengoceh soal kaset. Memang, kaset itu muncul secara misterius, tapi Jae Young tidak pernah memikirkan hal konspirasi seperti itu. Pembicaraan konspirasi memang selalu membuat temannya antusias. Apalagi soal bimbel dan kaset itu. Tapi maaf, pembicaraan terpotong. Bibi ku sudah menjemput.
Jung Hyun datang tepat Jae Young sudah geli mendengar penjelasan konspirasi temannya. Tepat waktu sekali, terimakasih bibi! Akhirnya, Jae Young pun menaiki bangku belakang scooter. Perjalanan pulang yang sangat basah, namun menyenangkan.
Hari-hari berikutnya...
Kejadian mengejutkan terjadi. Jung Hyun begitu panik berkeliling sekolah. Bertanya pada satu persatu temannya Jae Young di sekolah. Padahal, sebelumnya Jung Hyun amat bersedih karena teman masa SMA-nya terbaring di Rumah Sakit. Namun, si teman itu mengigau hal yang membuat Jung Hyun panik!
"Jung Hyun, jika kau di sini maka Jae Young dalam bahaya."
Jung Hyun benar-benar khawatir. Jae Young tidak ditemukan dimana-mana. Di rumah pun tidak ada. Kemana Jae Young? Menurut penuturan temannya, Jae Young izin pulang lebih awal. Ia dijemput oleh seseorang. Tapi siapa orang itu? Bibinya tidak pernah memberi mandat pada siapa pun untuk menjemput Jae Young.
Akhirnya, Jae Young dinyatakan hilang. Berhari-hari melakukan pencarian, baik polisi dan bibinya pun tidak mendapatkan petunjuk secuil pun. Warga kota tidak mau membantu mencari Jae Young. Mereka masih marah dengan keluarga Jae Young dan Jung Hyun berkat kejadian pemboman di stasiun Saju, yang pelakunya adalah Jo Kyung Ho. Ia adalah kakak Jung Hyun, alias ayahnya Jae Young.
Wajar warga kota begitu eneg melihat keluarga Jung Hyun. Mereka punya ikatan dengan Kyung Ho. Dan Kyung Ho lah yang membunuh teman, kerabat, saudara, hingga orang tersayang kota Saju. Sungguh keji! Makanya, tidak ada yang peduli dengan kejadian menghilangnya Jae Young.
Jung Hyun sudah sangat pasrah. Hingga tiba-tiba, ada seseorang yang mengaku telah menculik dan memutilasi Jae Young. Tentu saja dia ditangkap. Kemudian, kasus Jae Young pun dianggap selesai. Iya, secepat itu! Jung Hyun sangat tidak percaya dengan kematian Jae Young.
Ia pun melakukan penyelidikan di balik kasus ponakan tercintanya. Namun... hasilnya sungguh mengejutkan. Di balik kehilangan Jae Young ternyata ada sebuah sekte sesat! Mereka merencanakan untuk bunuh diri massal. Penyucian diri, katanya. Demi masa depan lebih cerah, katanya. Agar rasa sakit hati karena kejadian pemboman itu hilang, katanya.
TIDAK MASUK AKAL!
Jung Hyun sadar, dia tidak bisa melakukannya sendirian. Detektif Hyung-In pun mengulurkan tangan. Meski dia salah satu korban pemboman, tapi dia juga punya kewajiban untuk mengungkap kebenaran. Hyung-In dan Jung Hyun berduet merobohkan sekte.
Petualangan keduanya ternyata memberikan banyak hasil mengejutkan. Jae Young benar masih hidup dan menjadi Penerus Guru. Teman SMA Jung Hyung di RS sebelumnya, ternyata masih hidup dan menjadi Master Sekte.
Dan... identitas Guru yang jago menghipnotis pun terungkap. Motif sang Guru melakukan pembunuhan massal pun terungkap. Semua berkaitan, Jung Hyun, Jae Young, Kyung Ho, dan Hyung In. Aku, Jo Jung Hyun tidak akan membiarkan bajingan gila ini merenggut nyawa orang lagi. Semua tali bisa terputus!
Alur Maju-Mundur yang Sangat Lambat
Unik. Satu kata yang bisa aku gambarkan secara singkat menyoal alurnya. Biasanya, drakor lebih senang dengan alur maju, atau alur mundur di awal tapi maju di bagian tengah sampai akhir. Berbeda dengan Hometown, dia memberi alur yang acak maju-mundur.
Contohnya di episode 1. Penonton bakal langsung disuguhkan kejadian pemboman di masa lalu. Di menit selanjutnya, kamu bakal melihat Hyung In yang sedang diwawancara di masa sekarang. Tapi di menit berikutnya, kamu bakal dibawa flashback lagi ke masa setelah pemboman terjadi.
Pusing? Mungkin bagi beberapa orang ini memusingkan. Apalagi pembeda setiap flashback nggak terlalu kentara. Jadi, penonton bakal kesulitan menebak-nebak; ini di tahun berapa? Tapi, aku mau beri tips. Ketika sinematografinya agak membiru gelap, artinya cerita berada di zaman sekarang.
Kalau sinematografinya mulai menguning dengan gerakan agak lambat, itu menunjukkan latar di zaman pemboman. Nah, kalau sinematografinya agak jadul dengan nuansa kecoklatan dan sedikit ada sentuhan kuning, berarti kamu sedang berada di masa setelah pemboman, sebelum masa sekarang. Memusingkan? Tenang saja, nanti juga terbiasa ketika sudah menontonnya beberapa episode.
Tapi memang nggak bisa dipungkiri, alur maju-mundur seperti ini memang bikin bingung penonton. Apalagi fase ceritanya sangat sangat sangat lambat. Mungkin beberapa orang bakal merasa bosan. Tapi, untuk aku pribadi, meski bosan... tetap saja ada rasa penasaran. Jadinya, aku betah mantengin sampai akhir.
Nah, nuansa alur maju-mundur berfase lambat ini juga mirip dengan drakor Beyond Evil. Pernah menontonnya? Kalau pernah, ya... Hometown kurang lebih menawarkan cerita seperti itu. Kalau kamu penikmat tontonan alur lambat yang mengena banget, Hometown adalah drakor yang tepat!
Suasana dan Dialog yang Mencekam
Sesuai genre, ya, di sini jarang memperlihatkan kebahagiaan. Semuanya menyedihkan, mencekam, mengerikan! Semua suasana itu dibangun dengan apik dari segi sinematografinya juga dialognya. Meski dibawa ke tiga zaman berbeda, tapi semua sinematografinya tetap dark. Hanya beda tone warna aja.
Drakor Hometown juga semakin mencekam dengan dialog yang menurutku creepy. Karakter Guru selalu mengungkapkan kata-kata dengan nada yang lembut, pelan, dan rendah. Namun, semua perkataan yang dilontarkannya membuat bulu kuduk naik! Padahal dia hanya mengatakan:
"Kau tidak bisa menentukan keputusan apapun. Masa depanmu sudah ditentukan."
Saat itu dia sedang berdialog dengan Hyung In. Nada bicaranya memang rendah dan pelan, bahkan setiap katanya diungkap secara lambat. Tapi entah kenapa, cara bicaranya bikin naik darah. Namun juga memiliki kesan menyeramkan seolah dia tahu semua yang ada di pikiran si lawan bicara. Itu lebih creepy!
Fyi, nggak ada kata-kata mengancam dari setiap dialog yang dikeluarkan oleh sang antagonis. Justru pemeran protagonisnya lah yang sering melakukan sumpah serapah dan berkata kasar. Ini menandakan bahwa si antagonis jago memainkan psikologi lawannya. Apalagi ternyata si antagonis ini bisa melakukan hipnotis.
Hipnotisnya bukan untuk nyuri dompet. Tapi dia mengacaukan isi pikiran lawannya. Membuat si lawan berhalusinasi ada semut di seluruh telapak tangannya. Kemudian, si lawan juga bakal mulai melihat hantu wanita bergaun putih. Mengerikan kan? Semuanya benar-benar dikemas dengan suasana mencekam!
Dan, trigger warning, ya.. yang takut hantu, sebaiknya siap-siap menutup mata. Soalnya di Hometown bakal menampilkan sosok cewek gaun putih cukup sering. Wajahnya pucat. Matanya melotot. Rambutnya panjang sepundak dan sangat berantakan. Dari ujung kepala sampai ujung kaki, semuanya lusuh dan basah. Ini menambah suasana mencekam lainnya~
Latar Belakang Karakter Lemah Menimbulkan Plot Hole
Aku akuin akting semua pemeran di sini sangat menjanjikan dan mejiwai. Namun, hampir semua karakternya tidak dibekali dengan latar belakang yang jelas. Ini juga berlaku untuk para peran utamanya loh, khususnya si pemeran antagonisnya, Guru.
Aku nggak paham, kenapa Guru ini bisa punya kekuatan untuk menghipnotis orang. Bahkan, skill menghipnotisnya selalu berhasil. Sayangnya, kemampuan yang hebat ini nggak pernah diceritakan prosesnya. Nggak tahu dia belajar dari mana dan siapa yang ngajarin.
Nggak cuma itu aja, kisah masa lalu kaka-beradik Kyung Ho dan Jung Hyun terasa kurang lengkap. Entah apa yang dilakukan Kyung Ho saat di panti asuhan sehingga membuat semua orang panti tewas. Penonton cuma diperlihatkan kolam renang penuh dengan mayat.
Di pinggir kolam renang hanya dua anak yang menatap mayat-mayat itu dengan tatapan dingin. Nah, dua anak tadi adalah Kyung Ho dan Jung Hyun. Hanya informasi itu aja yang ditampilkan. Sisanya, tentang bagaimana mereka membunuh pengurus panti, atau ada orang lain yang membantu, dan kemungkinan lainnya, tidak dijelaskan sama sekali hingga akhir.
Ada lagi yang aneh. Kyung Ho ternyata terhubung dengan Hyung In dan istrinya. Kebetulan, istri Hyung In ini adalah teman dekat Kyung Ho. Namun, kedekatan mereka sejak kecil hingga dewasa nggak diperlihatkan dalam sebuah flashback. Hanya diberikan dalam bentuk narasi saja. Dan itu kurang memuaskan.
Lalu, ada momen dimana istri Hyung In hamil kemudian pindah ke Jepang, berarti Hyung In dan istrinya sempat berpisah sekitar setahun, kan? Dan selama itu.. masa iya sih Hyung In nggak mencari tahu? Padahal saat itu istrinya tengah mengandung anak mereka lho...
Yang lebih mengejutkan, istrinya kembali lagi dan mengatakan dia keguguran.. and i feel like... kok bisa tiba-tiba? Dan plotwist-nya, ternyata anak mereka hidup dan diurus Kyung Ho selama di Jepang, kemudian dibawa lagi ke Korea. Dia adalah Jae Young. Mulai terasa ganjal?
Nah, hal-hal begini yang menggangguku. Menurutku semua keganjalan tadi disebabkan latar belakang karakter yang kurang informatif. Mereka hanya menampilkannya sekali-kali, cuma lewat flashback yang minim, dan narasi singkat.
Meski masih ada kekurangan, bukan berarti Hometown drakor yang buruk. Di iMDB sendiri, drakor ini dapet rating yang lumayan, yaitu 6.4. Aku lihat pun banyak review positif di sana. Tentu hal ini menunjukkan bahwa Hometown masih layak tonton. Kamu juga tertarik nonton nggak nih?
Wah, ini drakor serem yach :D Ada tragedi2, pencarian dengan kepanikan. Ada mayat2 dengan tatapan dingin di kolam renang dan lain2 hiiiy :( Oh, rupanya tokoh utamanya si antagonis Guru ini juga ga jelas latar belakangnya. Tapi lumayan kali lah buat relkasasi Hometown ini hehehe.
ReplyDeleteWah, aku ga rekomendasi drakor ini mba kalau buat relaksasi. Soalnya dialognya agak bikin mikir, dan alurnya itu agak acak~
DeleteSelalu suka dengan mba Ori cerita, lengkap dan kaya baca cerita aja gitu. apalagi kalo yang horor2 gini, genre paling jarang aku tonton, mending baca cerita mba ori aja deh ehehehh
ReplyDeleteIya, kalau kurang sreg sm genre horor, drakor ini kurang recommended. Soalnya ada hantunya :")
DeleteSepertinya seru tp alurnya maju mundur jd nontonnya ga bs dicepetin donk, soalnya aku sukai ga betah nonton lama2. Apalagi jika endingnya ga sesuai ekspektasi. Mending baca review kaya gini hehe...^^
ReplyDeleteNah iya, alurnya maju mundur ga bisa dicepetin tapi phase nya lambat. Jadi ga sabaran gitu hahaha
DeleteWaduh ngga ada bahagianya yah, kebayang kaya nonton Snow Drop nih. Kalau alurnya maju mundur, kita juga harus jeli ya. Ngga bisa dicepet-cepetin kalau pas tegang hehe.
ReplyDeleteNah, aku justru belum nonton snow drop, soalnya belum langganan disney huhu
DeleteBaca review mbak Ori serasa udh nonton dramanya. Komplit plit plit deh...
ReplyDeleteMakasih ^^
DeleteIya, aku sudah nonton nih dramanya karena suka pemeran utama ceweknya dan ceritanya tampak menjanjikan. Sayangnya, benar kata Ori nggak jelas cerita latar belakang Guru ya kok bisa sekuat itu...
ReplyDeleteNah iya kan mba, jadi bingung itu Guru kenapa bisa ngehipnotis orang. Yg bunuh org panti juga ga tau siapa
Deletekebayang nontonnya bakal deg-degaaan. drakor ini diadaptasi dari novel kah, mba? pernah nonton film indo sih kalo yang alurnya cepet dan latar belakang ga lengkap, bisa jadi karena audiencenya dianggap udah pada baca novel dan di filmnya "cuma" nyuguhin versi visualnya?
ReplyDeleteKayanya enggak sih mba. Ini ga ada berita tentang adaptasi dr novel. Nah, kalo ini alurnya bener2 lambat. Kadang bosen tapi kalo di skip jadi bingung
DeleteSaya penikmat tulisan Mbak Listiorini ini. Review film paling jago menurut saya, sehingga buat yang tak pernah atau belum mengikuti drakor langsung di layar kaca, macam saya, baca tulisan ini sudah cukup untuk membayangkan adegan per adegannya
ReplyDeleteWah makasih banyak. Aku juga terinspirasi dari tulisan mas Ardi. Selalu menemukan kosa kata unik~
DeleteReview khas mba Listiorini tuh gak tau kenapa selalu sukses bikin aku jadi pengen banget nonton filmnya. Keren! Ini adanya dimana mba? Netflix? Viu?
ReplyDeleteTerimakasih, di Netflix mbaa~ bisa klik link di atas ^^
Delete