Review Drakor Hellbound Netflix, Antara Dosa, Mati, dan Keserakahan Manusia
Anaknya Song Sohyun.
Dalam tiga hari, pada pukul 21.30,
kau pasti akan masuk ke neraka.
Mati. Satu kata yang mungkin paling banyak dikhawatirkan oleh kebanyakan manusia. Namun, "neraka" bisa mennjadi salah satu kata yang paling ditakuti oleh beberapa orang di dunia yang mempercayai adanya kekuatan Tuhan, dimana Ia menjanjikan kehidupan menyakitkan di neraka bagi siapa pun yang melanggar perintah-Nya.
Tapi pertanyaannya adalah, adakah manusia yang benar-benar bersih dari dosa? Rasanya, setiap manusia pasti punya kesalahan yang berujung dosa. Hanya bayi lah yang dianggap masih suci tanpa ternoda sedikit pun. Setidaknya itu yang dipercayai oleh sebagian besar masyarakat Korea Selatan saat itu.
Sayangnya, beberapa orang juga ada saja yang tidak percaya Tuhan dan mengabaikan berbagai macam Agama. Hingga suatu hari, di suatu titik tertentu, kejadian supranatural mengubah pola pikir masyarakat Korea Selatan.
Sebuah agama baru muncul, mengubah Korea Selatan menjadi negara pembunuh, menjadi negara yang otoriter di bawah kepenguasaan seorang pemimpin dengan kepecayaan baru yang disebut sebagai Kebenaran Baru.
Mereka menjanjikan dunia yang bersih dari manusia pendosa. sekalinya berdosa, mereka dipastikan masuk neraka. Tapi.... justru Kebenaran Baru membawa kebenaran tentang keserakahan manusia dan dosa manusia yang sesungguhnya..
WARNING! Artikel mengandung spoiler.
- Tayangan: Netflix (link nonton Hellbound)
- Durasi: ±50 menit setiap episode
- Total Episode: 6
- Pemain: Yoo Ah-In (Jung Jin-Soo), Kim Hyun-Joo (Min Hey-Jin), Park Jung-Min (Bae Young-Jae), Won Jin-A (Song So-Hyun), Yang Ik-June (Jin Kyung-Hun), Ryoo Kyung-Soo (Deacon Yu-Ji), Lee Dong-Hee (Kim Jeong-Chil)
Sinopsis Drakor Hellbound
Sama seperti hari-hari sebelumnya. Kota Seoul begitu cerah. Hiruk pikuk dunia perkotaan sudah biasa di sini. Banyak orang sibuk dengan kegiatan masin-masing, termasuk para mahasiswa yang tengah sibuk bercengkrama dengan kawannya di sebuah cafe.
Cafe itu terlihat normal. Banyak yang berdatangan, banyak orang yang menyesap kopi dan membawa cemilan manis guna menyeimbangkan rasa lidahnya. Para pegawai sangat sibuk hari itu, cafe terlihat sangat penuh, hampir tidak ada kursi yang kosong.
Dan.. para mahasiswa tadi pun duduk di bagian tengah cafe dengan meja dan bangku agak tinggi. Salah satu mahasiswi itu menghampiri teman-temannya sambil membawa nampan pesanannya. Jalannya agak cepat, dia sangat penasaran dan tidak sabar menonton sebuah video yang diputar oleh temannya.
"Hei, tunggu aku! Jangan menontonnya tanpa aku."
Satu mahasiswa lainnya terpaku menatap layar laptop dengan sebuah video seseorang yang tengah berceramah.
"Pertama, satu malaikat akan muncul dan membuat ramalan. Malaikat itu akan menyebutkan namanya, lalu kapan mereka akan mati dan pasti akan masuk neraka. Selanjutnya, pada saat hari ramalan tiba, tiga malaikat penjaga neraka akan datang untuk memenuhi ramalan tadi."
"Kenapa ngomongnya ngawur? Memang ada yang percaya omongan dia?"
Diputarlah sebuah video lainnya dimana tiga malaikat (lebih mirip seperti monster) menghantam seseorang secara brutal. Menonjok wajahnya, mencekik lehernya, menyeretnya di atas tanah hingga ia tewas. Video itu pun selesai, salah satu mahasiswa masih menyangkal dan mempercayai video tadi sebagai editan belaka.
Masih di cafe yang sama, seorang pria dewasa merasa cemas. Keringatnya mengucur sangat deras di seluruh keningnya. Dilihatnya layar HP berulang kali demi memastikan waktu yang entah dia sedang menunggu apa. Kemudian.....
DUUUUGGGG....!!!
Satu kali suaranya masih seperti dentaman sebuah bangunan roboh.
DUUUUGGGGG....!!!
Kesekian kalinya dan tiba-tiba muncul tiga sosok aneh, mengerikan, dengan postur besar 10 kali lipat dari manusia biasa. Wajah dan badannya hitam legam dan berakar, mereka bertiga hanya bisa mengaum menatap si pria dewasa yang berkeringat hebat tadi.
Pria itu terkejut dan langsung berlari keluar cafe, berharap tiga makhluk aneh nan mengerikan tadi berhenti mengejarnya. Namun sayangnya dewi fortuna tidak berpihak pada si pria. Salah satu sosok aneh itu menghantamnya secara brutal, melemparnya dengan keras ke arah jalanan beraspal.
Lalu, semua sosok itu bergiliran menusuk tubuh si pria secara brutal hingga darah memuncrat ke semua arah. Semua orang yang ada di sana hanya bisa berteriak dan berlarian, shock melihat kejadian tadi. Beberapa ada yang merekam kejadian itu.
Setelah tiga sosok itu memastikan si pria tewas dengan mengenaskan, mereka pun langsung mengeluarkan cahaya sangat silau ke arah jenazah si pria dan WHUUUUZZZZZ..... tubuhnya terbakar habis, menyisakan sedikit tulang yang gosong. Selesai dengan tugasnya, tiga sosok tadi pun langsung pergi dan menghilang.
Kejadian tadi secara cepat menyebar. Kepolisian dituntut untuk mengungkap misteri pembunuhan yang terjadi pada si pria. Kebetulan, Jin Kyung-Hun adalah salah satu detektif yang bertugas untuk memecahkan kasus itu hingga ia pun menyadari ada kejanggalan dari kasus itu.
Semakin Kyung-Hun mencari tahu, semakin membawanya pada sebuah ajaran Kebenaran Baru yang dinahkodai oleh Jung Jin-Soo. Dia punya kepribadian yang tenang, berbanding terbalik dengan Kyung-Hun yang cenderung mudah meledak-ledak. Makanya, tidak ada yang percaya 'teori' Kyung-Hun bahwa Jin-Soo adalah orang yang berbahaya.
Tapi, dengan tekadnya yang kuat, Kyung-Hun ingin mengungkap bahwa Kebenaran Baru merupakan sekte sesat yang mempercayai tiga sosok aneh tadi sebagai malaikat penjaga neraka. Mereka percaya, setiap orang yang diberi ramalan dan diburu oleh penjaga neraka, adalah orang-orang berdosa.
Makanya, semakin lama ajaran Kebenaran Baru semakin kuat dengan embel-embel 'membersihkan dunia dari pendosa.' Tapi... hal itu ditepis oleh Kyung-Hun yang bekerjasama dengan seorang pengacara wanita - Min Hye-Jin. Hanya mereka berdua yang menganggap Kebenaran Baru pembual.
Sayangnya, Kebenaran Baru semakin berkuasa di Korea Selatan. Setiap kali yang menentang Kebenaran Baru, mereka semua akan dibunuh oleh kelompok pembasmi para kafir (Arrowhead). Sialnya, Hye-Jin salah satu yang diburu dan hampir tewas. Kyung-Hun pun sampai tidak mau berurusan lagi dengan Kebenaran Baru karena anak gadisnya diancam.
Semakin gelap dan suram, kini Hye-Jin harus berjuang sendiri untuk mengungkap kebobrokan Kebenaran Baru. Hingga secercah harapan muncul. Tiba-tiba ada seorang bayi yang baru lahir diberi ramalan akan mati dalam 3 hari, dan dia ditetapkan pasti masuk neraka. Apakah masuk akal untuk seorang bayi masuk neraka?
Apa kesalahan bayi itu hingga ia harus menerima kutukan mengerikan itu? Inilah saatnya Hye-Jin bertindak. Ia akan mengungkapkan bahwa ramalan itu bukan datang atas perintah Tuhan. Anak Song Sohyun akan menjadi salah satu kunci bagi Hye-Jin untuk menyadarkan manusia yang sudah hilang akal sehatnya yang mempercayai Kebenaran Baru. Akankah ia berhasil?
Baca Juga: Review Drama Korea Awaken
Kejahatan Atas Nama Tuhan
Ini cerita drakor yang paling mengerikan yang pernah aku tonton. Bukan ngeri dengan pembunuhan atau ngeri dengan si makhluk aneh yang dianggap sebagai penjaga neraka, tapi aku takut sama tingkah manusianya yang menjadi gila. Lebih parahnya lagi, mereka menghilangkan rasa manusiawinya dengan mengatasnamakan Tuhan dan Agama yang baru mereka anut.
Para masyarakat dipaksa untuk percaya dengan Kebenaran Baru, dan mereka yang menentang bakal dihajar atau diasingkan, bisa juga dibunuh sih.. Ngeri kan? Buat mereka yang terlanjur kena ramalan kematian & masuk neraka, bakal dipertontonkan kematiannya secara LIVE lewat stasiun TV.
Keluarga yang masuk neraka, bakal dihajar dan diasingkan oleh kelompok Kebenaran Baru yang dibantu dengan kelompok Arrowhead sebagai algojonya. Jadi, hal ini bikin aku bertanya-tanya, ini siapa sih sebenarnya yang berdosa? Hanya karena seseorang dapat ramalan bakal mati masuk neraka, dia dicap berdosa?! Nggak masuk akal dan menyebalkan banget.
Di sinilah emosi penonton diaduk-aduk. Para pengikut Kebenaran Baru bakal berlindung di balik nama Tuhan atas kejahatan mereka sendiri. Padahal mereka yang diuntungkan karena pada akhirnya Kebenaran Baru seolah mengambil kekuasaan di dalam negara. Polisi, jajaran pemerintahan, hingga tentaranya pun enggan untuk ikut campur, takut masuk neraka katanya..
Tapi inilah gambaran manusia sesungguhnya. Menurutku hal seperti ini kadang terjadi di masyarakat kita kok. Orang-orang sengaja dibuat takut untuk tunduk pada pihak tertentu. Mereka dibungkam dan dipaksa mengikuti aturan yang mengekang.
Menurutku ini sebuah bentuk kritikan pedas pada pemerintah yang korup dan suka seenaknya berkuasa, padahal si pemerintah itu membohongi para warganya. Ini juga bisa jadi kritikan pedas bagi sekumpulan yang mempercayai suatu Agama dengan cara yang menyimpang, dimana mereka bakal menentukan hukumnya sendiri.
Nggak ada dasar hukumnya, seolah mereka Mesiah/Nabi yang mendapatkan Ilham dari Tuhan. Padahal nihil, mereka membentuk aturan itu hanya untuk membuat mereka tetap berkuasa, agar warga tetap tunduk, agar si petingginya tetap nyaman dan seenaknya melakukan apapun.
Miris.... Perlu berhati-hati dan kepekaan untuk mengidentifikasi kelompok manusia yang melakukan kejahatan atas nama Tuhan seperti ini.
Drakor ber-Plot Hole yang Tetap Asyik Ditonton
Hellbound menjadi salah satu drakor Netflix yang paling hits. Sebelumnya, ada drakor Sweet Home yang membawa ketegangan dan intesitas pembunuhan mencekam. Awalnya, aku berpikir ini mirip dengan Sweet Home, ternyata enggak juga. Beda jauh! Namun penggambaran monsternya ya.. mirip dan cukup menyeramkan seperti Sweet Home.
Tapi untuk jalan cerita, inti cerita, dan pesan moralnya jauh berbeda. Kalau Sweet Home kita dibawa penasaran dengan sosok monsternya (yang sampai sekarang belum terpecahkan), namun di Hellbound, penonton bakal penasaran dengan tiga sosok penjaga neraka seperti monster yang membabi buta menghajar si pendosa.
Sayangnya, kamu nggak bakal nemuin jawaban dari mana asal sosok itu, apa tujuannya melakukan hal itu, bahkan penonton juga nggak tahu; apakah benar sosok itu diutus langsung oleh Tuhan? Jadi, jangan berharap kamu bakal dapetin jawabannya, percuma. Ini dia plot hole-nya, dan sebenarnya aku nggak masalah dengan hal ini.
Kenapa? Karena menurut pikiranku, drakor ini mau menyampaikan pesan moral tentang manusia dan Tuhannya dengan sedikit bubuhan sosok 'penjaga neraka' itu. Jadi, fokus drakor ini bukan di sosok dari neraka, tapi bagaimana manusia menghadapi Tuhannya dan penebusan dosa mereka sendiri.
Apakah manusia siap dengan segala konsukuensi dari semua perbuatannya selama di dunia? Tentu saja nggak ada yang siap, apalagi dari awal dikasih tahu masuk neraka dengan kematian yang mengerikan. Manusia mana yang nggak takut, sih?
Pesan moral ini yang menurutku paling disorot dalam drakor Hellbound, seolah pembuatnya ingin menyampaikan: "hey, ingat dosa-dosa kalian!" Ini yang membuat drama Hellbound tetap asyik ditonton sampai akhir walaupun aku nggak tahu apapun tentang sosok dari neraka tadi.
Penonton bakal lebih fokus dengan sikap manusia yang menggila, dan penonton bakal men-judge dosa yang ada di tiap karakternya masing-masing. Anehnya, aku sebagai penonton jadi membenci sosok yang membawa nama Tuhan yang ada di Hellbound. Benar-benar menyebalkan T-T
Baca Juga: Review Drama Korea Stranger Season 2
Hellbound dengan Segala Aspeknya sebagai Drakor Layak Tonton
Premis di drama Hellbound tayangan Netflix ini udah nggak usah ditanya, unik dan asyik ditonton. Tapi, selain jalan ceritanya, banyak aspek yang membuat Hellbound cukup banyak peminatnya. Oke, aku awali dulu dengan sinematografinya, ya.
Always, aku penikmat tontonan dengan tema yang gelap, jadi Hellbound adalah drakor yang genre 'aku banget.' Dengan genre-nya yang gelap itu, sinematorafi yang ditampilkan juga sangat mencekam dengan tone warna cool - mendung. Untuk memasukkan unsur 'gelap' yang lebih mencekam, hampir semua orang yang ada di dalam drakornya juga jarang tertawa!
Jangankan untuk tertawa atau mengeluarkan jokes, tersenyum pun hal yang langka di Hellbound. Semuanya punya ekspresi mencekam, ketakutan, kebencian, dan terasa sangat emosional. Dan semua itu dibawakan sangat apik oleh para pemainnya, ini dia aspek kedua yang patut diapresiasi!
Banyak nama-nama menarik dari para pemainnya; Yoo Ah-In, Kim Hyun-Joo, Park Jung-Min, Won Jin-A, Yang Ik-June, Ryoo Kyung-Soo, hingga Lee Dong-Hee. Tapi aku paling mengapresiasi akting Yoo Ah-In sebagai villain utama yang anehnya mati duluan!
Fyi, Yoo Ah-In ini aktor veteran yang mana dia banyak mendapatkan penghargaan bergengsi. Bahkan, dia sudah mengantongi "Best Actor" di berbagai ajang selama empat kali. Jadi, nggak usah ragu lagi sama kemampuan aktingnya. Dia villain paling bersahaja dan paling tenang yang pernah aku lihat, jarang emosi.
Kedua, ada Kim Hyun-Joo. Dia juga pernah beberapa kali dinobatkan sebagai 'Best Actress'! Kemmpuan aktingnya di Hellbound sebagai Min Hye-Jin (pengacara wanita) ini sangat keren, benar-benar sosok wanita kuat sesungguhnya! Matanya memainkan emosi dengan baik, terlihat sangat penuh dendam tapi masih ada sisi manusiawi di dalam dirinya.
Sinematografi dan pemainnya ini nggak akan berhasil kalau nggak didukung dengan scoring yang pas. Syukurlah, Hellbound memberikan scoring yang sesuai dengan premis ceritanya. Back sound yang diperdengarkan membuat penonton cukup merinding dan mungkin buat beberapa orang ikut merasa ketakutan.
Tapi, jangan samakan dengan film-film Korea romantis yang membawa soundtrack mudah diingat. Di Hellbound nggak ada soundtrack atau pun lagu yang memorable. Di sini hanya ada backsound untuk memasukkan unsur kengerian yang lebih mencekam. Memang genre seperti ini jarang memasukkan lagu yang dibuat secara khusus, ya.
Overall, aku cukup puas dengan drama Hellbound. Dari segala sisi, drakor ini layak ditonton bagi pecinta genre Thriller-Horror. Tapi, perlu diingatkan kembali, Hellbound bukan tontonan anak-anak. Ini tontonan orang dewasa karena banyak adegan berdarah dengan jalan cerita yang cukup berat untuk dicerna anak-anak.
Dan.. seperti drama lainnya, Hellbound juga bukan sebuah karya yang sempurna. Aku kurang suka dengan beberapa karakternya yang terlihat off saat akting. Aku pun merasa sedikit bosan saat awal-awal menonton Hellbound. Tapi, ini tontonan yang bagus kok, bahkan Rotten Tomatoes memberi skor 100%! Penasaran nggak, chingudeul?
MasyaAllah keren reviewnya. Request drakor settingan kerajaan yang berbau sejarah dong mbak.
ReplyDeleteDuuh, saya kok jadi ngeri ya. saya membayangkan bagaimana perspektif orang-orang korea terhadap kematian ya.
ReplyDeleteTernyata ada juga drakor yang mengerikan ya, selama ini banyaknya kan roman. Maklum saya bukan pecinta drakor hehe.
ReplyDeleteBaca reviewnya aja sudah bikin ngeri, apalagi nonton lansung. Duh, nggak kebayang.
ReplyDeleteMantap. Jadi pengen coba bikin review juga...☺
ReplyDeleteReviewnya baru saya baca menakutkan bayakan kalau nonton langsung
ReplyDeleteKayaknya film korea ini emang banyak genrenya. Cuma kita2nya aja yg nyarinya romance mulu. Btw ini film kayaknya ngeri2 sedap. Nice review
ReplyDeletemasyaallah.. mantap reviewnya mba, lengkap... udah berasa nonton aja pas baca π
ReplyDeleteJadi pingin nonton drakornya setelah baca review ini
ReplyDeleteSaya cuma denger-denger sekilas sinopsis drama ini aja udah ngeri, sekarang di review makin ngeri π€
ReplyDeleteNetflix harus berlangganan atau ada free akses kak?
ReplyDeleteBiasanya aku kalau nonton film yg berdarah2 atau horor.. tutup mata (tapi ngintip2 π€£π€¦π»♀️). Menarik banget deskripsinya, Ori.. barangkali drama ini menyampaikan pesan agar kita tidak mudah menghakimi orang lain dgn bersikap seperti Tuhan
ReplyDeleteWoo Yoo Ah-In, udah enggak diragukan lagi nih aktingnya. Terima kasih reviewnya mb. Berasa ikut nonton, deg-degan juga
ReplyDeleteWow! Reviewnya detail dan keren! Berasa nonton langsung adegan visualnya π
ReplyDeletesejujurnya maju mundur mau nonton serial ini. bukan meragukan akting yoo ah in sih, cuma agak ngeri-ngeri sedap sama ceritanya. takut kepikiran dan enggak bisa tidur, hahaha. tapi seru kan ya?
ReplyDeleteLangsung penasaran begitu muncul di IG Netflix dan memutuskan buat nonton. Tegang dan horor banget, dan dibuat penasaran hingga ending.
ReplyDeleteSudah lama ga ngedrakor..jadi seneng bisa baca sinopsis drakor..hehe
ReplyDeleteMakasih sharingnya mb
Penuh adegan baku hantamπ£
ReplyDeleteKereeeeen mupiripiu iniiiiii. Beneran harus siap mental nih nonton Hellbound. Kalau yang ekstrim bisa jadi makin gak suka agama dan berpikir agama hanya merusak tatanan masyarakat. Atau sebaliknya, akan mengatakan film ini menyesatkan dan dilarang tayang demi menjaga iman penontonnya. π
ReplyDeleteSeru banget baca review film bergenre threiller -horror ini. Lengkap reviewnya... Jadi penasaran pengen nonton.
ReplyDeleteMaaf kak, aku gak lanjutin baca, soalnya ada warning mengandung spoiler. Aku ada rencana mau nonton ini juga soalnya, dan aku anaknya gak suka dispoiler'in, hihi
ReplyDeleteIni banyak yang omongin di TL Twitter ya tadinya kukira serial barat tahunya drakor..duh duh aku kebanyakan nonton thriller nih nyusul saja deh yang hellbound ini mengumpulkan keberanian dulu hihi
ReplyDeleteWaaaah, ratjun nih! Tapi aku anaknya kalo habis nonton suka kepikiran. Kayaknya skip inih dah.
ReplyDeleteBtw, aku suka sama cara ngereviewnya kak! π
Duh, baca reviewnya saja sudah kebayang berat. Aku penyuka drakor tema kerajaan, yang kalem tapi penuh intrik.
ReplyDeleteReviewnya langsung bikin kupeng. Saya juga belum pernah nonton yang genre begini, biasanya yang romance buat naikin imunπ π
ReplyDeletekayaknya tegang bin seru nih ya..... rupanya drama korea juga ada yang intrik kejahatan gini ya.... kukira cuma cinta cintaan aja loh mba.....
ReplyDeletePenasaran kelanjutannya, karena open ending
ReplyDelete