Review dan Sinopsis Film Memoir of A Murderer, Kenangan Pembunuh Berantai!
"Pembunuhan bukan hal yang lazim."
"Bisa jadi lazim, Eun Hee-ya..."
"Karena aku adalah seorang pembunuh."
Percakapan singkat antara seorang ayah dan anak perempuannya di menit-menit awal film mulai menjadi momok penting bagi penontonnya. Dari awal Memoir of A Murderer selalu menyebutkan kata 'bunuh' dan 'pembunuhan' berulang kali seolah menekankan bahwa ini adalah film yang sarat dengan aksi pengambilan nyawa seseorang tanpa ampun.
Lantas, apa maksud ucapan Kim Byeong-Soo kepada sang anak perempuannya, Kim Eun-Hee tadi? Benarkah Byeong-Soo adalah seorang pembunuh?
Sinopsis
"Ayah! Kau baik-baik saja?"
Eun Hee mengelus lembut dan penuh kasih sayang pipi ayahnya. Rasa lega namun masih dengan perasaan khawatir tetap menyelimuti hati Eun Hee. Tidak mudah bagi Eun Hee merawat sang ayah yang menderita penyakit Alzheimer.
Sering kali ia lupa akan segala hal. Kali ini, ayahnya lupa jalan pulang. Beruntung polisi bernama An Byeong-Man menemukannya dan langsung menggiring Kim Byeong-Soo ke kantor polisi. Semenjak kejadian itu, Eun Hee memberikan sebuah alat perekam suara. Ia dengan sabar dan lembut menjelaskan bagaimana cara kerja alat itu.
Eun Hee berharap, dengan adanya alat perekam, ayahnya bisa selalu merekam setiap kejadian yang dilakukannya. Dengan begitu, Kim Byeong-Soo tidak perlu lagi khawatir tersesat di jalan atau bahkan lupa dengan segala hal yang ia lakukan seharian.
Alzheimer bukan hanya membuat Byeong-Soo melupakan segalanya, tapi emosinya juga ikut terpengaruh. Byeong-Soo hampir tidak punya emosi, tapi dia masih bisa merasakan sedih, khawatir, dan merespon hal-hal lucu. Hanya saja, semua perasaan itu diresponnya dengan sangat lambat. Orang lain sudah selesai tertawa, barulah Byeong-Soo bisa tertawa terbahak bahagia.
Semua yang dialami oleh Byeong-Soo tentu membuat Eun Hee menjadi sangat khawatir makanya ia mendaftarkan sang ayah ke kelas membaca puisi bersama para orang tua lainnya. Di sana, Byeong-Soo bertemu Jo Yeon-Joo yang begitu terpikat oleh sikap dingin dan misteriusnya Byeong-Soo.
Yeon-Joo selalu mengikutinya hingga Byeong-Soo harus 'kabur' dan menghindarinya. Tempat pelariannya hanya satu, lahan kosong yang ia beli bertahun-tahun silam. Lahan itu hanya berisi jejeran pohon bambu. Suasananya mencekam, gelap, dingin, tidak ada hal bahagia yang ditunjukkan di sana.
Byeong-Soo berbaring cukup lama di atas lahan itu, kemudian ia bangkit dan menuju ke arah mobil yang terparkir dengan tenang di pinggir jalan. Ia bermaksud untung pulang karena hari sudah menjelang malam.
Menyetir menembus jalanan gelap dan berkabut dengan jarak pandang yang pendek membuat Byeong-Soo bingung hingga bibir mobilnya mencium bagian belakang mobil sedan berwarna perak. Tanpa ragu, tanpa takut, Byeong-Soo mendekati mobil perak itu dan... tanpa rasa terkejut, Byeong-Soo melihat tetesan darah yang mengalir dari arah bagasi sang pemilik mobil.
Dengan senyuman mengembang di wajahnya, pemilik mobil itu menghampiri Byeng-Soo dan menjelaskan bahwa itu darah rusa. Kemudian, Min Tae Joo pun segera menghindari Byeong-Soo dengan tatapan tanpa emosi apapun. Sambil menyalakan alat perekam, Byeong-Soo mulai berbicara..
Pukul 18.45, tanggal 10,
tabrakan di persimpangan Aewol,
Sonata perak, 20L8588.
Dia... pembunuh.
Semenjak kejadian tabrakan itu, banyak berita menyebutkan ada seorang gadis yang tewas dibunuh. Byeong-Soo tahu pelakunya, tapi dia bingung. Dia melaporkan hal itu ke polisi, namun nihil. Tidak ada yang percaya perkataan seorang kakek tua penderita Alzheimer, bukan?
Hingga akhirnya, Byeong-Soo pun memilih untuk overprotective pada anak gadis satu-satunya, Eun Hee. Selagi menjaga Eun Hee dengan sangat ketat, hal mengejutkan pun terjadi. Eun Hee justru memperkenalkan Min Tae Joo sebagai pacarnya kepada Byeong-Soo.
Byeong-Soo sadar, Min Tae Joo sengaja memacari anak gadisnya sebagai 'tawanan' agar dia tetap tutup mulut soal kejadian tabrakan itu. Namun, pertanyaannya adalah, tidak ada bukti sama sekali bahwa Tae Joo seorang pembunuh. Bahkan, mobil Tae Joo yang bernodakan darah pun terbukti sebagai darah rusa.
Jadi, benarkah Tae Joo seorang pembunuh seperti apa yang Byeong-Soo curigai? Atau justru selama ini Byeong-Soo lah pembunuhnya? Sebab, saat mayat wanita dibuang dekat sungai, Byeong-Soo terlihat mendatangi sungai itu di jam yang sama dengan kematian sang wanita.
Buktinya, Eun Hee melihat sepatu ayahnya yang berlumuran lumpur. Tepat, sesuai sekali dengan kejadian wanita yang dibunuh saat hujan turun, bibir sungai akan dipenuhi oleh lumpur dan becek!
Belum lagi, masa lalu Byeong-Soo terbongkar, ternyata dia pernah membunuh banyak orang dan semua korbannya dikubur di lahan bambu yang ia beli. Ia tertangkap sering mengunjungi lahan itu. Apakah dia mulai membunuh lagi? Atau ini hanya manipulasi dari Min Tae Joo, seorang polisi muda yang cerdas?
Film Pembunuhan Terindah
Proporsi gambar di awal film saat Byeong-Soo berada di tengah dengan latar terowongan serta bagian kanan-kiri dihiasi pepohonan itu adalah bagian yang paling apik dan memorable. Aku bisa merasakan sensasi yang begitu tenang, namun diselimuti oleh suatu hal yang 'gelap' dan suram.
Begitu pun saat memperlihatkan nuansa perkotaan yang tidak kalah menariknya. Won Shin-yun memang jago membuat tone warna yang begitu cool dengan nuansa kelam. Semua tone yang disuguhkan seolah berbicara pada penonton bahwa ini adalah film yang membawa kenangan kelam sang pensiunan pembunuh.
Ada perasaan iba, bersalah, tapi juga perasaan puas yang bisa aku rasakan dari seorang pensiunan pembunuh. Makanya, jangan heran ketika Memoir of A Murderer sendiri berhasil mendapatkan respon positif dari Rotten Tomatoes sebesar 78% dan iMDb 7.2/10.
Baca Juga: Review Drama Signal
Akting Apik, Tapi....
Peran anak perempuan yang begitu lemah lembut itu sangat sukses dibawakan oleh Seolhyun - AOA. Mimik wajah Seolhyun yang lembut dengan tatapan memelas itu adalah poin yang paling bagus. Mata Seolhyun mampu mendeskripsikan berbagai situasi, seolah Seolhyun memang sudah masuk ke dalam karakter Eun Hee.
Awalnya aku skeptis dengan Seolhyun, karena dia seorang idol KPOP yang memang agak jarang nongol di layar untuk bermain peran. Tapi kehadiran film ini, semua pikiran skeptisku berubah 180 derajat. Ini film terbaik yang pernah dilakoni Seolhyun.
Untuk selanjutnya ada Kim Byeong Soo yang diperankan oleh Sol Kyung Gu. Kamu nggak akan menemukan beliau di drakor mana pun, karena Kyun Gu sangat laris untuk tampil di layar lebar. Meski ini kali pertamanya aku melihat performa aktingnya, tapi aku bisa mengatakan sang aktor senior yang sering menyabet berbagai penghargaan ini memang sangat berbakat.
Sisi pembunuh yang ada di diri Byeong Soo bisa dibawakan sangat apik dan rapi oleh Kyung Gu. Nggak banyak yang bisa aku sampaikan, yang jelas Kyung Gu adalah aktor terbaik dalam film ini.
Dan sekarang mari beranjak ke karakter ketiga, yaitu Min Tae Joo yang dinahkodai oleh Kim Nam Gil. Kalau doyan nonton drakor, mungkin nama dan wajah Kim Nam Gil bukan hal yang baru lagi. Untuk aku pribadi, Nam Gil bukanlah aktor "nugu" (aktor tidak terkenal).
Ingat review film korea berjudul Pandora yang pernah aku bahas? (Cek reviewnya di sini). Nah, pemeran utamanya Kim Nam Gil. Tapi sayangnya, performa akting di Pandora dan Memoir of A Murderer ini berbeda jauh!
Jujur, aku kecewa dengan akting Nam Gil di sini. Dia belum bisa merasuk ke dalam karakter Tae Joo dengan baik. Feel seorang psikopatnya tidak terasa sama sekali saat aku menontonnya. Sorot matanya itu kurang 'menyeramkan' untuk sosok psikopat. Aku nggak merasa merinding sama sekali kalau ketemu psikopat seperti dia. Sayang sekali....
Mungkinkah Terinspirasi dari Kisah Pembunuhan Hwaseong?
Kondisi mayat wanita yang dibunuh sangat mengenaskan. Keadaannya diikat, mulut disumpal kaos kaki atau celana dalam, dan dia sudah pasti telah diperkosa oleh pembunuhnya. Sayangnya, saat itu polisi benar-benar gagal menangkap si pembunuh sampai pada akhirnya polisi menangkap Yoon sebagai pembunuh.
Yoon ini mengaku keras tidak melakukan pembunuhan, tapi dia tetap dipenjara. 30 tahun berlalu, akhirnya pembunuh asli datang dan confess bahwa ia melakukan pembunuhan terhadap 14 wanita. Yang lebih gilanya, si pembunuh bernama Lee Choon-Jae ini heran kenapa polisi nggak menangkapnya, padahal dia nggak berusaha sembunyi sama sekali lho!
Sangat gempar beritanya saat Choon-Jae menyerahkan diri setelah 30 tahun dia membunuh begitu banyak korban. Dan.... Yoon yang salah tangkap itu sudah mendekam di penjara selama 30 tahun. Bisa dibayangkan kan kesalnya gimana? Nah, sepertinya premis ini yang diangkat di film Memoir of A Murderer.
Memang ceritanya nggak sama persis, tapi melihat dari Byeong-Soo yang menjadi pembunuh 30 tahun silam dan rata-rata korbannya adalah wanita, aku pikir pembuat film memang terinspirasi dari kasus Hwaseong. Dan betul saja, kejahatan Byeong Soo baru diketahui 30 tahun kemudian.
Perbedaan lainnya, Byeong Soo punya motif melakukan pembunuhan. Dia memposisikan diri sebagai algojo untuk menumpas manusia yang menurutnya sebagai pendosa. Kalau Lee Choon-Jae ini nggak punya motif, alias memang udah psiko banget. Dia random memilih korbannya dan memperkosanya.
Pada intinya, Memoir of A Murderer ini sebuah film yang menurutku underrated yang banyak dilupakan. Filmnya sangat bagus dan sangat layak untuk dinikmati di waktu senggang. Ceritanya sangat padat dengan tampilan sinematografi memuaskan.
Meski ada beberapa celah, tapi hal itu nggak mengurangi esensi kualitas dari filmnya sendiri. Kalau aku memberi rating angka, 8.0/10 adalah angka yang pas untuk film ini. Sebenarnya ada banyak film dan drakor sejenis Memoir of A Murderer, contohnya: Memories of Murderer, The Chase, dan drakor Signal.
Itu semua setipe dimana mengejar pembunuh yang tidak terungkap selama puluhan tahun! Kalau penasaran ingin tonton, langsung aja kunjungi situs Netflix, ya~
coba lihat mouse untuk drama pembunuhan,
ReplyDeleteklo lelucuan ada psikopat diary
Wah kebetulan aku pernah review drakor mouse. Itu bagus tapi kebanyakan plotwist~ kalau psikopat diary aku belum tonton, masuk list! Thank youu ^^
DeleteAku salut sama orang2 yang mengikuti kisah2/ drama Korea :) Soalnya aku nggak hehehe :) Ternyata cerita pembunuhan ini menampilkan sinematografi yang ciamik pisan yaaa :) Buat yang suka gelap-gelapan ada pohon2, view menarik, cocok nih nonton ini. Kalau kejahatan diketahui setelah 30 tahun, susah juga ya... hhmmm...
ReplyDeleteIya mba, cerita korea2 itu memang menarik dan sinematografi nya apik banget, estetik banget. Iya, ada kisah nyatanya juga soal pembunuhan itu~
DeleteKeren yaaa para sineas Korea inii
ReplyDeleteMulai ide, plot, sinematografi, semuanya mantaappp
Ngga heran banyak yg jadi demen banget ama drakor dan aneka film Korea
Kapan2 ku juga mau nonton, ahh
makasii mba
Iya korea tuh sebenarnya banyak genre menarik, nggak cuma romance aja. Yang plotwist gini seru banget~
DeleteJujur saya tergolong bukan sufi (suka film). Karena kesempatan juga yang belum ada hehe.
ReplyDeleteEh tapi saat membaca artikel ini serasa menonton filmnya. Meski agak tegang kalau baca tentang pembunuhan. Udah merinding dluan baca kata 'pembunuhan'.
Mending baca dari oada nonton kalau saya nih wkwk
Cerita-cerita yang kayak gini kadang bikin aku terbawa dalam cerita sampai bikin nangis, huhu. Mumpung lagi butuh rekomendasi film buat akhir pekan, yeaay akhirnya dapat juga di blog ini.
ReplyDeleteSebagai penikmat film, kalau udah di kasih sinopsis yang menarik kaya blog ini, udah deh.. Ga sabar pengin cepet cepet nonton langsung filmnya, pasti nya seru....
ReplyDeleteMungkin Nam Gil nya kurang terasa psikopat karena dia ganteng π. Jadinya kayak "ah masa cakep2 gini psikopat" π.
ReplyDeleteJadi penasaran pas dibilang sinematografinya bagus dan memanjakan mata, covernya aja cakep di hutan bambu gitu
Dari sipnosisnya bagus nih ceritanya, meskipun nggak ngikutin drama korea sayamalah jadi penasaran ingin nonton hehehe...
ReplyDeletePembahasan sinopsis yang apik. Saya nyaman membacanya. Mulai dari deskripsi adegan awal sampai runtutan dramatis para tokoh atau pemeran di film Memoir of A Murderer. Dan bagi saya yang penikmat Drakor, gaya kau menulis sungguh asyik, sya seperti sedang menonton filmnya langsung.
ReplyDeleteThanks ya..
mirip mouse gak sih ini?
ReplyDeleteBagus banget nih cara ngreviewnya, aku sukaa.. Sebagai orang yang ga pernah ngedrakor, biasanya klo baca review tuh aku bingung. Terutama dalam mengingat nama orang-orangnya. Di tulisanmu ini aku bisa dengan mudah mengingat 3 peran utama di Memoir of A Murderer. Wewww... apik banget jalan ceritanya dan bikin penasaran loh. Sebenarnya pas darah mengalir di mobil itu, siapa pembunuhnya?
ReplyDeletewuihh... baca reviewnya jd pengen nonton
ReplyDeleteAlur ceritanya menarik banget ya. Tapi kurang afdol rasanya karena aku belum lihat filmnya sama sekali
ReplyDeleteaku nonton ini, emosinya jadi naik turun T______T
ReplyDeleteWah kalau drakor signal saya udah pernah nonton nih, mungkin next time bisa coba drakor yang satu ini juga
ReplyDeletekasus hwaseong ini dikulik jadi inspirasi film/cerita emang enggak ada habisnya ya. selalu ada sudut pandang baru yang bisa diungkap. oke, masuk list nonton nih. mumpung besok libur, hehe
ReplyDeleteAgak seram gitu ya kak, Aku nonton beginian bisa jantungan aku kak, anyway nanti aku recomen ke teman aku, ada yang suka film kek gini kak. Nice review kak
ReplyDeleteSerem ya hihi tapi kelihatannya menarik.. soalnya aku suka film-film yang bergenre detektif gini.. boleh sih mbak untuk referensi nonton pas punya waktu senggang.. yang pasti aku ngga akan nonton sendirian haha ntar malah buat takut/parno sendiri wkwk
ReplyDeleteUdah nonton dong...Seru abis! Sepanjang film tegang bgt nontonnya. Wajib nonton sih untuk yang suka genre kek misteri ,thriller gitu.
ReplyDeleteDuh duh mau nonton tapi nggak tega kalau Nam Gil jado jahat hihi aku suka aktingnya dia sayang di sini kurang bagus ya Ori, keren banget pemeran ceweknya berhasil berakting bagus..
ReplyDeleteIni sih yg aku suka dari film thriller korea, selalu bikin penasaran sama filmnya. Sejauh ini selama saya nonton film thriller korea belum pernah kecewa hehehe. Dan ini salah satu film thriller korea yg menurut saya alur ceritanya rapi, buat para penonton penasaran endingnya seperti apa, apa yg terjadi. Dan itu bagus jadi ga membosankan sama sekali. Thanks for sinopsis π
ReplyDeleteBlognya bagus. Tp isi kolom komentarnya apa sesama teman blogger saling koment? Gak salah sih saling support. Cuma bbrp komentarnya kurang relate.
ReplyDeletePadahal baca kolom komentar buat cari jawaban yg belum aku pecahkan di Film ini hehehe
halo, terimakasih yaa ^^ iya betul, dan tidak semua pada udah nonton film ini hehe. Mungkin aku bisa bantu jawab atas pertanyaan kamu?
Delete