Sinopsis & Review Film The Crown Season 1, Ribetnya Protokol Kerajaan!!
"Lilibet tersayang, Aku tahu kau menyayangi Ayahmu, putraku. Aku tahu kau akan sehancur diriku karena kehilangan ini. Tapi kini kau harus kesampingkan perasaan itu, karena tugas memanggil. Duka atas kematian ayahmu akan terasa dimana-mana. Rakyatmu membutuhkan kekuatan dan kepemimpinanmu. Kusaksikan tiga monarki terbesar dilengserkan akibat kegagalan mereka, memisahkan urusan pribadi dengan urusan tugas. Jangan sampai kau membuat kesalahan serupa. Saat kau meratapi Ayahmu, kau juga harus meratapi orang lain. Elizabeth Mountbatten karena kini sudah digantikan orang lain, Elizabeth Regina. Kedua Elizabeth itu akan sering bertentangan. Faktanya, Mahkota harus menang. Harus selalu menang."
-Ratu Marry-
Sepenggal surat yang mengubah seorang Princess menjadi Queen karena sang raja, ayahnya, telah meninggal dunia. Sedih, bingung, panik, kesal, bercampur bahagia ada dalam satu cerita The Crown season 1 ini.
Diperlihatkan bagaimana Ratu Elizabeth menduduki tahta kerajaan dan mengontrol kerajaan Inggris hingga kini. Perjalanan sulit, harus selalu beradaptasi terutama soal protokol kerajaan. Bagaimana Lilibet menghadapinya? Bagaimana dengan kehidupan rumah tangganya? Apa reaksi dari keluarganya? Simak review ku di bawah ini!
Sinopsis
"Philip Mountbatten, Aku...." Philip menatap tepat ke arah mata King George, ayah Elizabeth, yang terbata-bata untuk melanjutkan kalimat penobatannya. "..Aku....." masih belum lancar dan akhirnya Sang Raja membuka sebuah catatan kecil yang dipegangnya sedari tadi.
"Aku anugerahkan padamu ahli waris lelaki keturunanmu, yang sah secara hukum kehormatan sebagai Baron Greenwich, Earl of Merioneth dan Duke of Edinburgh." Sembari mengangkat pedang khusus dan meletakkannya satu kali di setiap pundak Philip.
"Serta Knight Companion dari Ordo Garter Paling Muda." Philip kemudian diberi selendang gelar dari Raja Inggris saat itu dan langsung berdiri dari persujudannya. Raja pun mengulurkan tangan kanannya, "selamat." Dan langsung dibalas oleh Philip "Terimakasih, pak."
Selesai acara penobatan Philip, ia pun langsung menghampiri Elizabeth. Akhirnya, Philip resmi berkewarganegaraan Inggris demi menikahi seorang putri dari kerajaan Inggris. Setelah penobatan itu, Elizabeth dan Philip pun menggelar pernikahan yang dipenuhi dengan sorak kebahagiaan dari semua kalangan, baik para petinggi maupun rakyat biasa.
Seperti halnya wanita biasa, Elizabeth juga bermimpi untuk memiliki keluarganya sendiri. Keluarga kecil bahagia bersama suami dan anak-anak tercinta. Tapi sayangnya, takdir Elizabeth tidak seperti itu. Tidak lama ia menikah dengan Philip, ayah Elizabeth wafat akibat penyakit kanker paru-paru yang dideritanya.
Seluruh keluarga terpukul, apalagi Elizabeth. Namun, ia tahu bahwa kesedihan tidak boleh berlanjut karena sekarang Elizabeth harus mengemban sebuah tanggung jawab yang amat sangat berat, menjadi penerus sang ayah.
Belum resmi dinobatkan sebagai ratu, Elizabeth banyak menemukan kesulitan. Di awal, ia dikejutkan dengan pertanyaan para pendamping Raja/Ratu untuk menentukan nama. Tapi Elizabeth tetap pada pendiriannya, tidak mengubah nama apapun dan tetap menjadi Elizabeth Alexandra Mary Windsor. Karena sebelumnya ada Ratu Inggris yang bernama Elizabeth, sehingga dirinya disebut sebagai Ratu Elizabeth II.
Bukan hanya soal nama, ia juga dikejutkan soal protokol-protokol yang memusingkan dirinya dan semua keluarganya. Dia harus selalu bersikap ramah, tersenyum, meski hatinya sedang sedih, marah, atau gelisah.
Pernah suatu hari ia sedang bertengkar hebat dengan Philip dan melemparnya dengan sebuah sepatu. Sungguh sial, saat itu banyak wartawan di sekitar mereka berdua. Alhasil, pertengkaran Elizabeth dan Philip pun menjadi bahan gunjingan meski bisa diredam oleh pihak kerajaan.
Masalah yang paling parah ketika menyangkut adiknya, Margaret Rose Windsor. Adiknya ketahuan punya affair dengan salah satu ajudan ayahnya bernama Peter Townsend. Tidak, Elizabeth bukannya tidak merestui, yang menjadi penghalang adalah protokol kerajaan.
Kerajaan Inggris sangat menghormati kesucian gerejanya. Menurut kegerejaan yang dipercaya mereka, keluarga kerajaan dilarang untuk menikah dengan duda/janda yang mana mantan istri/suaminya masih hidup. Itu sebuah aib, melanggar peraturan gereja dan dianggap tidak suci.
Baca Juga: Review Drama Korea Signal
Elizabeth tahu, Peter adalah seorang pria gentleman dan benar-benar tulus mencintai adiknya. Tapi dia juga dilema, sebagai 'tangan kanan Tuhan', ia harus mematuhi peraturan gereja yang berlaku. Jika dia bilang yes akan pernikahan adiknya maka orang-orang akan menganggap Elizabeth sebagai Ratu yang tidak taat agama dan monarki akan runtuh.
Sebenarnya bisa saja Margaret menikah dengan Peter, tapi Elizabeth tidak mau Margaret dicoret dari daftar keluarga kerajaan seperti paman mereka yang menikahi seorang janda, berakhir didepak dari Inggris. Akhirnya, pernikahan Margaret dan Peter pun batal!
Adiknya amat sangat marah tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa selain tunduk dan patuh dengan apa yang dititahkan oleh Sang Ratu. Konflik tidak berakhir di sini. Ada sedikit politik di Season 1, terutama soal Perdana Menteri kolot yang tidak mau mundur.
Kecintaannya terhadap Negara membuat dia sulit mempercayakan orang lain untuk mengatur Negara. Namun di akhir, Perdana Menteri Winstor pun turun dengan kemauannya sendiri dan digantikan oleh Anthony.
Banyak konflik yang bikin Elizabeth pusing, ditambah dia mulai sering cekcok dengan Philip untuk hal-hal kecil. Menurutnya, Philip mulai merengek seperti anak kecil. Namun Philip merasa Elizabeth kehilangan jati dirinya, dia tidak lagi memperdulikan keluarganya, Philip dan anak-anaknya.
Miss communication inilah yang timbul di antara keduanya, hingga pada akhirnya Philip sering keluar rumah. Dia merasa direndahkan dan merasa bosan karena tidak punya pekerjaan. Aktivitas Philip hanya main dan main dengan klub makan siangnya, membuat Elizabeth kesepian. Akankah mereka menemukan titik terang?
Ribetnya Protokol Kerajaan!!
Kesan pertama saat menonton series ini "Gila, ribet banget.. bersyukur jadi rakyat biasa." Di awal episode, aku kagum dengan latar yang amat terasa nyata, Buckingham Palace yang begitu megahnya dengan ornamen mewah berbalut emas.
Tapi, lama-kelamaan menjadi pusing sendiri. Aku bisa ngerasain bagaimana emosinya Margaret yang tidak bisa menikah dengan Peter. Awalnya, Elizabeth menjanjikan pernikahan Margaret tapi dia harus menunggu hingga umurnya mencapai 25 tahun baru bisa menikahi Peter. Tapi apa? Elizabeth malah membatalkannya!!
Bukan salah Elizabeth sepenuhnya, karena pihak sekretaris Ratu hanya menjelaskan soal Margaret boleh menikah setelah umur 25 tahun. Kenyataannya, ada syarat lain yang berujung Margaret nggak bisa menikah dengan lelaki pilihannya.
Alasannya balik lagi ke PROTOKOL KERAJAAN, arrggghhhhh emang enak jadi rakyat biasa aja! Jadi, menurut peraturan kerajaan Inggris, para keluarga Inggris itu dilarang keras menikah dengan duda/janda yang mana mantan pasangannya masih hidup. Itu dianggap aib bagi kerajaan dan gereja.
Menurut mereka, pernikahan adalah ritual suci, nggak boleh menyeleweng apalagi mantan istri/suaminya masih hidup. Memang Margaret bukan Ratu, tapi dia adiknya Ratu. Yang disorot bukan Ratu saja, tapi semua orang-orang di sekitarnya. Ada cacat sedikit, hal itu bisa menimbulkan kritik dan lama-lama bakal jatuhin monarki. Itu yang ditakutkan oleh sekretaris kerajaan dan uskup di gerejanya.
Satu hal lagi yang bikin aku gemessssss banget. Philip ini sudah menjadi suaminya Elizabeth, tapi aku lihat Philip ga pernah dihargai sama sekali, apalagi sama sekretarisnya Ratu. Philip dilarang untuk bekerja, bahkan ia sempat dilarang belajar menjadi pilot.
Yang bikin emosi Philip makin naik adalah, Charles sang anak dilarang menggunakan nama "Edinburgh" (nama belakang Philip) karena ia adalah pewaris tahta. Philip menerima hal itu, tapi untuk tidak boleh belajar menjadi pilot? Itu tidak masuk akal.
Bayangkan Philip hanya diam di rumah tanpa kegiatan apapun, sampai melakukan hobinya pun dilarang. Ini yang membuat Elizabeth dan Philip selalu cekcok. Ini juga yang membuat Philip sering keluar bersama teman-temannya hanya untuk minum-minum. Semua hal yang dilarang hanya berdasarkan Protokol Kerajaan.
Beradaptasi Menjadi Seorang Ratu
Sebenarnya di season 1 ini gak terlalu banyak hal menarik tapi menjadi momok penting untuk perkenalan, siapa Elizabeth, bagaimana kerajaan berjalan, dan apa yang mau diperlihatkan dari cerita The Crown. Season 1 menurutku menjadi sebuah 'perkenalan' yang epic dan aku sebagai penonton dibawa terkejut dengan protokol kerajaan yang ribet, hingga fakta-fakta Ratu Elizabeth II.
Di episode kedua, aku melihat Elizabeth merasa terkejut karena di usianya yang tergolong masih muda (mungkin sekitar 30-an), dia sudah dibebani dengan tugas kerajaan. Bahkan, dia pun gak tahu apa yang harus dilakukan, dia cuma nurut apa yang dikatakan sekretarisnya.
Yang paling mengejutkan adalah fakta bahwa Elizabeth ini tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Dia sadar bahwa pendidikan itu sangat penting, apalagi sekarang menjadi Ratu yang mengharuskannya bertemu dengan para pejabat-pejabat dunia.
Tapi sayangnya, dia terlihat agak insecure karena merasa kurang pandai. Ada alasan kenapa dia tidak pernah mendapatkan pendidikan formal, hanya satu alasan: Elizabeth akan menjadi Ratu, pendidikannya berbeda dengan anak-anak biasa. Dia dididik menjadi ratu yang membahas soal kerajaan, sistem monarki, dan masalah kegerejaan.
Baca Juga: Review Film Salvation Season 1
Menurut ibunya, Elizabeth tidak perlu pendidikan formal karena dia sudah cukup terbebani dengan gelarnya sebagai Ratu nanti saat ayahnya sudah tiada. Alasan itu justru nggak masuk akal menurutku! Ibunya memang ingin Elizabeth biar gak stress - mungkin - tapi yang namanya pemimpin mau gak mau dia harus bisa menghadapi segala macam rintangan, dan bekalnya tentu saja ilmu.
Itu juga yang bikin Elizabeth marah. Tapi dia tidak patah semangat dan akhirnya ia mau mengejar ketinggalannya dengan mengundang seorang profesor untuk mengajarinya dari nol. Dia sadar bahwa seorang Ratu tidak boleh dibodohi, jadi dia harus memperbanyak ilmunya. Semangat belajar yang bagus, patut ditiru!
Satu lagi, bukan hanya Elizabeth yang harus beradaptasi tapi Philip. Suaminya ini punya jiwa yang bebas, gak terlalu suka diatur dan punya harga diri yang tinggi. Dia hanya ingin perannya sebagai kepala rumah tangga dihormati, tapi kenyataan apapun aktivitas yang mau dilakukan Philip harus berdasarkan izin dari Elizabeth, itu pun harus ada restu dari pihak kerajaan.
Awalnya Philip berontak, merasa kesal, tapi lama-lama dia mulai melunak dan mulai blending dengan kehidupan kerajaan yang serba diatur.
Philip Sosok Pria Gentleman
Ini penilaian pribadi ku saja ya. Menurutku Philip di The Crown ini digambarkan sebagai sosok pria dan suami yang gentleman. Dia memang tidak suka diatur, tapi dia juga menghormati semua tradisi yang berlaku di kerajaan. Bahkan dia juga mengikuti peraturannya meskipun tidak suka, alias terpaksa.
Alasannya cuma satu, dia dan Elizabeth ingin pernikahannya berhasil, tidak ingin ada kata perceraian dalam pernikahannya. Philip banyak mengalah untuk mewujudkan impiannya ini, dan lama-kelamaan aku melihat Philip sebagai sosok yang gentleman. Bahkan, ia juga bertekad untuk memenuhi janjinya pada ayah mertuanya (King George) untuk selalu menjaga Elizabeth. Salut sama Philip!
Fakta yang Dikemas dengan Sangat Apik
Hampir semua kejadian dan konflik yang ada di The Crown Season 1 ini diceritakan berdasarkan kisah nyata. Hal ini dibuktikan oleh NewYork Times, mereka memberi detail-detail faktanya. Seperti, kematian ayah Elizabeth, penolakan pengubahan nama anak-anak Elizabeth, hingga kejadian asap yang menyebabkan banyak kematian warga Inggris pada saat itu. Semuanya diulas secara detail di sini.
Yang membuat series ini semakin menarik adalah, kemasan dan penceritaan faktanya sangat-sangat-sangat apik dan realistis. Aku rasa ini film dokumenter dengan bubuhan drama yang realistis. Alurnya sangat pas. Setiap konfliknya juga diperlihatkan dengan detail terutama soal gaya bahasanya yang Inggris banget, elegan.
Jadi, kalau ingin tahu sejarah soal kerajaan Inggris yang dimulai dari Ratu Elizabeth II, bisa tonton The Crown. Tapi, perlu diperhatikan juga bahwa tidak semua yang ada di series ini berdasarkan kisah nyata karena ada beberapa elemen yang fiksi demi kepentingan cerita.
Nggak cukup rasanya bahas The Crown season 1 dalam satu halaman saja. Banyak banget hal yang menarik di dalam cerita ini. Bahkan, aku jadi melek dan malah bersyukur hidup sebagai orang biasa aja. Gak akan sanggup deh aku menghadapi protokol kerajaan yang ribetnya ampun.
Tapi aku pun gak bisa menyalahkan, karena itu memang tradisi mereka dan budaya asli mereka. Budaya yang unik dan sangat berbeda dengan budaya kita, tapi gak tahu ya dengan kerajaan yang ada di Indonesia (contohnya keluarga kerajaan Jogja).
Nah, kalau kalian punya pikiran dan pendapat lain soal The Crown, kita diskusi di kolom komentar, yuk! Oh iya, selain The Crown, aku juga membahas film lainnya yang bisa dibaca di link ini, ya.
Keren kak, jalan cerita ratu Elizabeth emang menarik
ReplyDeleteiya, penuh intrik di dalemnya, tidak seindah yang dilihat dari luar
Deletegreat movie to watch, thanks for review
ReplyDeletethank you
Deleteini si keren, aku jg lagi ngikutin series nya
ReplyDeletebetul, keren sih ni walaupun ada beberapa kejadian yang fiksi tapi asyik untuk ditonton terus-terusan
Deleteini si keren, aku jg lagi ngikutin series nya
ReplyDeleteSepertinya menarik untuk ditonton
ReplyDeleteiya, sangat menarik apalagi yang pengen tau sejarah kerajaan inggris mulai dari Elizabeth II
DeleteMenarik sekali. Next review film horor yg penuh teka teki dong. Pasti seru.
ReplyDeletewah horro, okay noted akan aku ubek dulu film horrornya yaa XD
DeleteKayaknya keren ini film nya...
ReplyDeleteBlog Bagus nih buat referensi👍👍👍
Terimakasih~~ Iya, ini filmnya keren, agak dokumenter tapi ya ga semua real juga kejadiannya hehe
Deletefimnya bagus. jadi pingin nonton.
ReplyDeleteayo ditonton~
DeleteUlasannya menarik dan cukup detail. Membaca serasa menonton. Salam blogger
ReplyDeletewah terimakasih!
DeleteUlasannya menarik sekali mba, aku awalnya kurang begitu tertarik sama filnya. Tapi setelah baca ulasannya nampaknya ini film yang OK untuk menghabiskan weekend sambil rebahan ditemenin cemilan. Thank you ya.
ReplyDeleteIya mba ini tontonan seru yang cocok buat weekend. Sama-sama mba~
DeleteContent menarik dan lengkap����
ReplyDeleteTerima kasih~
DeleteBagus ceritanya
ReplyDeleteTerimakasih yaa~
DeleteWah saya baru tau ada film ini, jadi penasaran. Kalau di dunia nyata, tokoh Philip ini seperti karakter yang diidam idamkan wanita gitu ya mbak🤭 hehe
ReplyDeleteUntuk season 1 dan 2 iya, Philip gentleman. Tapi gatau di S3, katanya udah mulai terlalu drama huhu. Pemainnya juga ganti
DeleteWelcome to the club! Aku baru banget selesai session 4. Di session 1-2 memang lebih banyaj bercerita soal philip & elizabeth sih, beberapa episod malah menurutku bikin boring. Philip ketika sdh berumur malah di sebut pria pemarah ya..
ReplyDeleteWah aku belum nonton season 3 nih, sedih soalnya aku suka kemistri antara pemain yg jadi elizabeth sama philip
DeleteStrong banget ya Ratu Elisabeth ini. Memang banyak berkelimpahan jadi anggota kerajaan tapi kebebasan juga terkekang, Pangeran Harry sampai memisahkan diri ya..
ReplyDeleteDan yang memisahkan diri bukan hanya Harry, tapi pamannya Elizabeth juga. Kisahnya mirip sama pangeran Harry
Deletesuka banget sama latar kerajaan gini. makasih udah review kak!
ReplyDeleteCerita kerajaan emang seru!
DeleteKisah menarik dari dalam Kerajaan Inggris, baca sibnosis aja seru, apalahi ikut baca bukunya..
ReplyDeleterekomdend banget buat di baca ..
Terima kasih Mbak..
Selalu menarik cerita berlatar kerajaan dan seluk-beluknya. Jadi pingin nonton filmnya setelah baca sinopsis ini
ReplyDelete