Berjuang dan Pantang Menyerah, Beginilah Rintangan Idol KPOP Sebelum Debut!
Aku melihat oppa yang tersenyum manis, menyapa para penggemarnya dengan sangat ramah. Tentu saja itu membuat hatiku meleleh seketika. Wajahnya yang tampan, senyumnya yang manis, dengan segudang bakat yang mengesankan, membuat para penonton rela berteriak histeris untuknya.
Namun, apa yang aku lihat - di layar kaca maupun di atas panggung - ada cerita yang cukup mencelos hati saat mengetahui bagaimana kerasnya usaha para idol KPOP demi meraih kesuksesan mereka. Diet ketat hanyalah salah satunya, masih banyak rentetan tantangan serta pantangan yang perlu mereka lewati.
Bahkan, mereka rela melewatkan masa-masa remaja hanya untuk berlatih setiap hari di agensi masing-masing. Dari sinilah, aku semakin kagum dengan bias-bias KPOP ku dan semangatnya yang tidak jarang aku terapkan dalam kehidupan pribadi. Penasaran bagaimana susahnya menjadi seorang idol KPOP? Oke, kali ini aku akan memaparkannya satu persatu berdasarkan beberapa sumber, ya!
1. Berat Badan
Pernah heran kenapa para idol KPOP memiliki badan yang proporsional bahkan cenderung kurus? Itu karena mereka diminta untuk menstabilkan berat badan. Hampir semua agensi KPOP di Korea Selatan menerapkan batasan berat badan tertentu. Tentu saja batasan tersebut dipertimbangkan melalui beberapa aspek, salah satunya tinggi badan.
Semisalnya, calon idol KPOP cewek (female trainee) memiliki tinggi badan sekitar 165cm maka rata-rata berat badan yang harus didapatkan adalah 47kg. Jika ada female trainee yang mencapai lebih dari rata-rata, mereka harus menurunkan berat badannya, meskipun hanya beda 1 gram saja!
Berdasarkan rilist.io, idol KPOP wanita punya berat badan rata-rata 34kg - 59kg. Untuk yang memiliki berat badan 59kg, artinya dia punya tumbuh yang tinggi semampai. Beda lagi untuk trainee pria, biasanya mereka lebih ingin menampilkan abs atau otot di tubuhnya.
Tuntutan menjaga kestabilan berat badan ini membuat trainee harus menahan lapar. Pasalnya, jika mereka tidak bisa mencapai berat badan yang diinginkan oleh agensi, kemungkinan mereka tidak akan bisa menjadi idol. Bahkan, agensi mereka sering melakukan pengawasan setiap makanan yang dimakan oleh para trainee melalui CCTV.
Tapi ya yang namanya idol muda dengan umuran remaja, kadang mereka juga bisa melakukan 'pemberontakan' lho. Contohnya YooA dari girlband Oh My Girl. Ia menceritakan pengalamannya makan burger di dalam kamar mandi demi menghindari CCTV dan pengawasan agensi. Jika ketahuan? Habislah dia dimarahi!
Hal serupa juga pernah terjadi pada Krystal mantan anggota girlband F(X). Saat itu, dia sedang disuruh diet ketat tapi Krystal sangat ingin makan tteokpoki. Akhirnya, dia menyuruh Sehun EXO (saat itu Sehun masih jadi trainee) untuk membelikannya tteokpoki karena Krystal sedang diawasi!
Memang agak jarang cerita idol KPOP cowok yang melakukan diet ketat, rata-rata yang melakukannya adalah idol cewek. Beberapa yang pernah menjalani diet ketat adalah Suzy (ex Miss-A), Seolhyun AOA, IU solois, hingga Jihyo TWICE. Salah dua idol cowok yang pernah menjalani diet ketat adalah Xiumin EXO dan Shindong SuJu.
2. Jadwal Latihan yang Super Ketat
Menjadi seorang trainee harus pintar-pintar membagi waktu antara latihan dan sekolah formalnya. Nayeon dari girlgroup TWICE pernah mengatakan bahwa dia sangat sedih karena belum pernah sekali pun mengikuti trip bersama teman sekolahnya (acara: TWICE TV3). Alasannya satu, dia ingin menggapai cita-citanya menjadi seorang idol.
Meski dia berbakat untuk menjadi seorang idol, namun Nayeon masih harus mengasah bakatnya itu dengan cara latihan dan terus bekerja keras. Makanya, Nayeon merelakan masa sekolahnya hanya demi debut sebagai idol KPOP.
Apa saja yang dilakukan Nayeon dan trainee lain selama pelatihan? Banyak banget! Segudang latihan menanti mereka, tidak hanya menyanyi dan menari karena trainee harus mengikuti kelas atittude, wawancara, bahasa, hingga kelas akting.
Dengan banyaknya kelas serta pelatihan yang harus diikuti maka jadwal mereka pun amat sangat ketat. Biasanya mereka akan mulai aktivitas dari pukul 5 pagi menuju agensi. Jika masih sekolah, mereka akan berhenti berlatih pada jam 8 pagi untuk pergi ke sekolah (di Korea Selatan, masuk sekolah sekitar jam 9 pagi).
Baca Juga: Acara Survival Show Korea
Pulang sekolah sekitar jam 3 sore. Setelahnya, trainee harus pergi lagi ke agensi untuk mengikuti pelatihan yang sempat tertunda. Pertanyaannya, sampai jam berapa mereka berlatih? Mungkin sekitar jam 1 malam! Belum lagi mereka harus mengerjakan PR dari sekolah dan PR dari agensi.
Ya, agensi juga memberikan PR untuk diselesaikan, biasanya berbentuk buku harian dimana para trainee harus menceritakan apapun tentang pelatihan mereka dalam satu hari itu. Jika membolos atau tidak mengerjakan tugas, penilaian trainee bisa turun dan kemungkinan besar peringkatnya akan tergeser dengan trainee lainnya.
Kalau di agensi JYP, biasanya peringkat trainee akan ditentukan dari tes mingguan dan tes bulanan (sistem bisa berubah kapan saja). Tes tersebut biasanya berupa ujian menyanyi, menari, dan akting. Mereka akan dievaluasi mingguan dan bulanan oleh para pelatihnya. Jika nilainya menurun, posisi mereka terancam, paling parah adalah dikeluarkan dari agensi.
Lalu, di agensi JYP juga sangat peduli akan nilai akademik di sekolah masing-masing trainee. Biasanya, JYP akan mengeluarkan trainee jika nilai akademiknya buruk atau tidak masuk ranking 10 besar. Kebayang susahnya jadi trainee membagi waktu antara sekolah dan latihan menjadi idol, kan?
3. Tidak Ada Kepastian Soal Debut
Meski trainee sudah bekerja keras setiap hari sampai mengorbankan masa mudanya, hal itu tidak menjamin mereka bakal keluar menjadi idol lho! Keputusan untuk menjadi idol atau tidak tetap berada di tangan agensi. Entah berdasarkan penilaian apa, yang pasti para trainee wajib meningkatkan penilaian bakat mereka.
Inilah yang kadang bikin trainee merasa tertekan. Beberapa idola yang pernah merasakan tertekan karena menjadi trainee terlalu lama salah satunya adalah Jihyo - TWICE. Dia mulai menjadi trainee di JYP sejak umur 8 tahun, tapi dia baru debut 10 tahun kemudian.
Selain Jihyo, ada G-Dragon Big Bang yang pernah menjadi trainee selama 11 tahun sebelum akhirnya menjadi idol terkenal. Namun, G-Dragon ini menjadi trainee di dua agensi berbeda. Pertama, dia mengikuti pelatihan di SM Entertainment selama 5 tahun, kemudian dilanjutkan berlatih di YG Entertainment dalam waktu 6 tahun. Lama banget ya?
Adakah trainee yang tidak jadi debut? Jawabannya banyak banget. Banyak trainee gagal debut padahal sudah berlatih bertahun-tahun demi menjadi idol. Bahkan, ada juga yang sempat debut namun grupnya gagal bersinar. Masa sulit seperti itu adalah hal lumrah yang dilalui oleh seorang trainee KPOP.
4. Faktor Keluarga
Halangan mereka bukan hanya sekedar latihan atau mengorbankan masa mudanya, kadang rintangan menjadi idol itu datang dari keluarga sendiri. Ada beberapa idol KPOP yang mimpinya sempat ditentang oleh orang tuanya. Namun, karena kegigihan dan tekadnya yang kuat, mereka tetap menjalani hidup sebagai seorang trainee.
Yang aku ingat, Nayeon - TWICE pernah mengatakan kalau ibunya sangat tidak setuju ketika dia ingin menjadi idol. Tapi Nayeon sangat yakin akan cita-citanya, jadi dia mengikuti audisi JYP secara diam-diam tanpa sepengetahuan ibunya. Akhirnya, Nayeon lolos audisi. Beberapa lama menjadi trainee, ibunya tetap tidak mengetahui hal tersebut sampai pada akhirnya rahasia Nayeon terbongkar, ya... pasti dimarahin sih..
Selain dukungan orang tua, beberapa idol agak terguncang karena harus hidup berjauhan dari keluarganya. Biasanya hal ini dialami oleh para trainee dari luar Korea Selatan. Kita ambil contoh Yuta - NCT, dia ini berasal dari Jepang. Selama menjadi trainee, ia hidup di Korea Selatan bersama trainee lain di dorm khusus.
Baca Juga: Urutan Member NCT 2020
Ia mengatakan hidupnya agak 'sulit', bukan soal finansial tapi soal komunikasi karena Yuta masih belum fasih berbahasa Korea. Lalu, dia juga sering merasa rindu dengan keluarganya di Jepang, tak jarang Yuta menangis karena kangen kampung halamannya. Kalau istilah kerennya sih merasa home sick. Sedih juga harus tinggal di negara orang sendirian.
5. Tidak Semua Idol Terlahir Kaya Raya
Aku sempat berpikir bahwa idol KPOP itu punya uang dan penghasilan besar. Kenyataannya tidak semanis itu, yeorobun! Banyak juga lho idol yang punya kondisi kesulitan ekonomi saat masa trainee. Sebut saja seperti Yunho - TVXQ. Ia mengaku kehidupan masa trainee-nya bisa tergolong sangat sulit.
Keluarganya kurang mampu dalam keadaan krisis ekonomi sehingga ia pernah mengalami yang namanya homeless (tidak punya rumah). Karena itu juga, dia pernah mengalami yang namanya tidur di stasiun kereta.
Kisah hidup yang sulit ini juga pernah dirasakan oleh Taemin jebolan grup Shinee. Dulu semasa trainee, Taemin bukanlah anak yang berada bahkan tergolong dalam keadaan ekonomi rendah. Saking struggling-nya dalam menghadapi krisis ekonomi, dia bahkan tidak bisa membeli MP3 lho.
Pernah waktu dulu, Taemin ingin terlihat keren dengan gaya 'mendengarkan musik'. Karena tidak punya MP3, akhirnya dia hanya memasang earphone ke telinganya dan bertingkah seolah-olah sedang mendengarkan lagu melalui MP3. Ya.. sesusah itu dulu kehidupan Taemin dan Yunho. Tapi tidak hanya mereka, karena masih banyak yang bernasib sama atau bahkan lebih sulit dari mereka.
6. Perbedaan Budaya untuk Trainee Luar Korea
Satu hal lagi tantangan para idol KPOP sebelum menjadi bintang, terutama bagi trainee luar Korea, yaitu shock culture! Tidak sedikit orang luar yang merantau ke Korea Selatan hanya ingin debut sebagai idol. Beberapa idol luar Korea yang sekarang sudah debut di antaranya, Tiffany (ex SNSD), Vernon Seventeen, Jackson GOT7, Lay EXO, Somi, dan masih banyak lagi.
Beberapa dari mereka, contohnya Vernon Seventeen, mengatakan dalam acara Happy Together pernah mengalami diskriminasi karena dia bukan 100% orang Korea. Dia punya darah campuran Amerika dan Vernon adalah satu-satunya 'orang asing' di kelasnya saat itu. Tak jarang, ia mendapatkan judge yang agak negatif dari orang sekitarnya.
Hal ini juga pernah terjadi pada Jeon Somi. Somi bukanlah idol turunan Korea 100%, ada darah campuran Belanda-Kanada dari ayahnya sehingga ia memiliki wajah blasteran yang lebih condong ke barat-baratan. Karena hal tersebut, tak jarang Somi mendapatkan kritikan dari orang-orang sekitarnya sampai Somi pernah ingin melakukan operasi plastik demi mendapatkan wajah khas Korea Selatan lho!
See? Untuk menjadi seorang idol KPOP yang sukses butuh perjuangan. Tapi menurutku bukan hanya idol KPOP saja yang harus berjuang. Sebab, semua impian yang ingin digapai haruslah memiliki daya juang yang keras.
Dari cerita-cerita para idol KPOP inilah terkadang aku terinpirasi untuk terus maju selama itu benar. Apapun impian dan cita-citaku hanya bisa diwujudkan oleh perjuanganku sendiri. Memang sulit, namun bukan berarti tidak mungkin. Berapa kali idol KPOP gagal dan jatuh sampai ia harus bangkit lagi? Tidak terhitung.
Dari sini juga aku bisa memandang bahwa semua kesuksesan seseorang punya perjalanan dan ceritanya masing-masing. Tidak ada kesuksesan instan yang enak, kalau mau instan dan enak ya... hanya Indomie hehe. Jadi, jangan menyerah dengan impian dan cita-citamu ya, chingudeul, karena kita semua akan bersinar pada waktu yang tepat. FIGHTING!~
Oh iya, karena aku juga sering 'curhat' tentang KPOP; pengalaman nonton konser, tips nonton konser, dan tips lainnya seputar KPOP, jadi kalau mau baca curhatanku, klik link ini, ya. 감사합니다 ^0^
Referensi:
https://www.sbs.com.au/popasia/blog/2017/11/30/11-k-pop-idols-who-fought-through-hardships-debuting
https://rampages.us/fiswagazine/2015/05/05/the-difficult-life-of-becoming-a-kpop-star/
https://www.koreaboo.com/lists/hardest-things-trainee-according-female-idols/
https://aminoapps.com/c/k-pop/page/blog/difficult-life-in-becoming-a-kpop-idol/akI0_uarJzod7D26LXJKY6mK3Y746a
https://www.koreaboo.com/lists/kpop-idols-longest-trainee-periods/
Gilaaaak! Eh ini kali ya salah satu sebab musabab pesohor pada suicide? Ohiya soal wajah mbak. Itu mereka seolah bisa seragam gitu ya wajahnya. Bedah plastik atau memang talent nya ada kimriteria wajah?
ReplyDeleteIya salah satu suicide itu ya mereka kadang merasa tertekan. Kalau soal bedah plastik ada yg emang bedah plastik (kemauan sendiri/disuruh agensi) ada juga yang engga. Kadang wajah sama tuh emang makeupnya mba~ makeup diseragamin, kalau ga makeup keliatan biasa aja xD
DeleteOrang kagum melihat saat mereka sudah di puncak saja, tanpa melihat bagaimana perjuangan mereka untuk bisa sampai disana. Luar biasa daya juang dan pengorbanan mereka.
ReplyDeleteIya, idol kpop sering cedera itu yg biasanya jarang diketahui penonton sih. Tau2 idol nya udah sembuh, emang perjuangannya keras banget
DeletePerjuangan yg layak diapresiasi, di balik gemerlapnya penampilan mereka. Nothing ventured, nothing gained 🍓
ReplyDeleteYa betul mba, prinsip mereka kalau sukses ya harus mau kerja keras bener-bener keras
DeleteWahh, selalu kagum liat performance nya di depan layar, tapi ternyata perjuangannya juga gak main-main ya mbak, huhu
ReplyDeleteMereka perform latiannya bertahun-tahun huhu
DeleteSangat bermanfaat
ReplyDeleteTerimakasih ^^
DeleteSalah satu gambarannya di drama Record of Youth
ReplyDeleteBetul banget!
DeleteOh ada idol dr luar korea juga yah. Tp aku suka lisa BP deh..ufh kek org korea beneran ya
ReplyDeleteBanyak mba, indonesia juga ada hehe
DeletePernah baca juga perjuangan untuk jadi idol itu berat banget. Setelah itu, pas mereka udah debut mereka masih harus bayar hutang ke agensi dan belum dapat gaji..kalau dari keluarga berada nggak masalah ya, tapi kalau dari keluarga pas-pasan, apes juga..Tapi sekalinya kalau sukses ya bisa kaya raya..
ReplyDeleteNah iya, jadi selama masa trainee itu mereka dibayarin agensi :")
Deleteperjuangan keras biasanya seimbang dengan hasil yang akan di dapat...namun sayang juga ketika pada akhirnya perjuangannya membuahkan hasil, malah tak bisa menyikapi keberhasilannya...
ReplyDeleteIya, banyaknya itu. Paling susah bukan mendapatkan kesuksesan, tapi mempertahankan kesuksesan di jalan yang lurus
DeleteMuantulll
ReplyDeleteMakasih~
DeleteIya nih dunia kpop terlalu keras menurut ku. Tapi ya itu sudah jadi standar bagi agensi di Korea sana sih
ReplyDelete